Chandlina

Al Szi
Chapter #10

Sembilan

Sudah beberapa minggu ini Nina menghindari Bintan juga Hugo. Ia benar-benar sudah kesal dengan kelakuan keduanya yang membuatnya pusing setiap hari. Terserah mereka mau menjalani hubungan seperti apa, tapi kenapa harus melibatkan orang ketiga di antara mereka? Dan tololnya Nina, ia percaya semua gombalan Hugo. Ia menerima ciuman Hugo. Ia membalas ciuman Hugo. Ia mengakui bahwa ternyata memang telah lama ia menyukai Hugo.

Kapan tepatnya Nina jatuh cinta pada Hugo?

Nina tidak tahu. Sejak pertama kali Hugo mengantarnya pulang, menahan tangannya dan menawarkan dikenalkan pada teman-temannya? Atau sejak Hugo sering mendatangi kampusnya dan makan bersamanya dan Bintan? Atau bahkan mungkin sejak Hugo berpura-pura menjadi teman SMPnya ketika mereka di acara reunian? Yang jelas, ketika Hugo menanyakan kencannya, berlanjut dengan menemaninya mengerjakan tugas, mendadak Nina sangat menunggu saat-saat di mana Hugo sudah kembali ke kosannya sendirian dan menyapa Nina melalui chat.

HUGO: Hei. Nugas ya pastinya?

NINA: Ah, apalagi sih kerjaan gue? Pasti begadang dan nugas, ye kan?

HUGO: Hahaha. Dasar cewek kalong.

NINA: Lo sendiri juga sama, kenapa begadang terus, deh?

HUGO: Ya kan lonya begadang.

NINA: He?

HUGO: Gue kan nemenin lo. Ciyan, gada yang nemenin klo begadang! :P

NINA: Idiiih! Gue gak butuh dikasihani! Bwe!

HUGO: Ngambeuukk… makanyaaaaa, jangan picky dong! Temen gue gak ada yang nyantol satu pun.

NINA: …

HUGO: Nina..

NINA: …

HUGO: Chan-chan..

NINA: …

HUGO: Ngambek ye? Nih permen, biar gak ngambek.

NINA: Ogah. Cuma satu.

HUGO: :’D Nih dua.

NINA: Paan, cuma permen doang. [-(

HUGO: Duuu ngambeuknya lucu.

NINA: Bwe!

HUGO: :* jangan ngambeuk lagi atuh…

NINA: …

HUGO: Ihhh. :* :* ditambah

NINA: Sebel [“(

Lihat selengkapnya