Charlie, Charlie Are You There?

Lewi Satriani
Chapter #3

DUO TEKO GOKIL

Riko memandangi layar laptop dengan kening berkerut. Buku cetak dan buku tulis pelajaran kimianya sudah tak tersentuh sejak tiga jam lalu. Otaknya benar-benar sedang tidak berminat pada pelajaran. Sepanjang perjalanan pulang sekolah sampai sekarang dia sibuk berpikir tentang ide-ide video baru buat ditampilkan ke Youtube.

Ide membuat video Youtube sebenarnya baru muncul di awal tahun ini saat dia masuk ke kelas yang sama dengan Vita dan Dento di 11Mat2. Vita bukan orang baru baginya, dia mengenal gadis itu sejak kecil karena mereka tinggal di komplek perumahan yang sama, bahkan orangtua mereka pun saling kenal. Mungkin itu alasannya mereka juga dimasukkan ke sekolah yang sama tapi dia tidak pernah menyangka akan sekelas dengan Pite, itu nama panggilannya kepada Vita, karena dia tahu gadis itu mempunyai minat pelajaran yang berbeda dengannya.

Pite...teman-teman di sekolahnya memanggilnya dengan nama itu juga gara-gara dirinya. Sewaktu berkenalan dengan Vita di usia lima tahun dia masih belum becus mengucapkan huruf V sebagai konsonon sehingga yang terucap justru ‘Pite’. Namun persahabatan mereka yang lebih banyak diisi canda dan saling ejek berubah dengan masuknya Dento. 

Dento yang bercita-cita menjadi sutradara mendapat kado ulang tahun berupa kamera genggam dari ayahnya dan saat memamerkannya pada mereka, Vita muncul dengan ide konyol buat merekam dirinya memainkan permainan “Cabut Talas”, sebuah permainan masa kecilnya bersama Riko, yang bagi Riko hanya sebuah kenangan masa kanak-kanak yang memalukan. Tapi setelah beberapa modifikasi permainan itu berubah menjadi sesuatu yang lucu.

Ketiganya tidak bisa berhenti tertawa saat merekam permainan itu dan mengunggahnya ke Youtube. Tawa mereka berubah menjadi decak kekaguman saat melihat jumlah respon yang cukup memberi semangat untuk berlanjut ke proyek-proyek berikutnya dengan memberi label nama pada proyek mereka...

“Kenapa Duo Teko Gokil?”

Dia ingat ucapan Dento yang dilontarkan dengan mimik muka mengernyit yang lucu ketika mendengar dirinya dan Vita memutuskan memakai nama itu. Tidak ada yang aneh sebenarnya dari nama Teko, itu singkatan yang diambil dari dua huruf belakang kedua nama mereka, Pite dan Riko.

Ternyata nama itu cukup unik sehingga banyak pemberi komen di Youtube yang penasaran dengan arti nama ‘TEKO’. Siapa lagi yang punya ide aneh itu kalau bukan orang yang saat ini sedang dilihatnya tengah melumuri wajahnya dengan coklat di edisi “Lulur Masker Coklat”. Riko tertawa kecil ketika coklat merembes ke sela mulut dan melumuri gigi Vita hingga kecoklatan.

Gadis itu nampak konyol namun Riko menyukainya karena sahabat kecilnya itu tidak takut terlihat jelek, apalagi saat menyadari coklat itu meleleh ke dalam mulutnya sehingga rasa geli membuatnya terbahak-bahak sampai nyaris tersedak. Sahabat dari masa kecilnya itu sepenuh hati melakukan ini semua. Apa yang dilakukannya dengan membawa penata rambut sendiri, meski hanya tampil beberapa menit di pensi itu, jadi bukti bahwa gadis itu siap menjalani profesinya dengan sepenuh hati...bersikap profesional seberapa pun yang menonton...seperti yang diucapkannya di kantin tadi siang...karena itulah cita-cita Vita...menjadi artis...

Dia tahu apa yang menjadi cita-cita Vita karena pernah mendengarnya dari mulut gadis itu sendiri ketika dia main ke rumah Vita sepuluh tahun silam. Dari mana atau bagaimana keinginan itu bisa muncul, dia tak tahu. Namun melihat begitu bersemangatnya Vita pada ide tentang bagaimana senangnya bila dikenal banyak orang, atau bagaimana gembiranya bila orang banyak memperhatikan ketika berada di keramaian, atau kesempatan buat berlibur keluar negeri dengan dibiayai sponsor seperti yang didapat banyak artis, hati Riko tergerak buat membantu gadis itu meskipun pada saat itu dia belum tahu bagaimana melakukannya.

Cita-cita yang terlupakan oleh Riko selama ini, sampai Vita muncul dengan ide membuat video-video lucu di Youtube bersama Duo Teko Gokil, dan pada saat itu dia baru sadar kalau Vita tidak pernah padam dengan cita-citanya yang tidak biasa itu. Dan sejak saat itu membuat video baru bagi Duo Teko Gokil nyaris jadi semacam obsesi bagi Riko.

Obsesi yang aneh, bila dia mengakuinya dengan jujur, sebab yang ingin menjalani profesi itu kedua temannya. Vita sebagai artis dan Dento jadi sutradara. Lebih aneh lagi karena mereka justru terlihat lebih santai darinya. Dia yang justru lebih sibuk mengatur keduanya buat segera melakukan ini dan itu. "Yah, mungkin gue nanti tercebur jadi produser gara-gara dua anak itu," Riko tersenyum sendiri bila mengingat itu.

Seperti kata Vita, mereka sudah membuat banyak hal. Banyak topik yang sedang trend sudah mereka bikin videonya. Mulai dari yang serius, aneh, atau pun tidak masuk akal dan semuanya dibungkus dengan warna komedi, misalnya seperti ketika Vita tampil dengan jalinan penuh benang layangan di wajah saat mereka membahas fenomena operasi plastik dengan metode tarik benang, atau ketika dirinya tampil di mall memakai seragam sekolah dengan cincin batu akik melingkar di semua jari, baik di tangan atau pun kaki, di tengah booming akik.

Tapi seharusnya mereka bisa berbuat sesuatu yang lebih dari ini...

Riko menepuk-nepuk kening, pasti ada sesuatu yang baru....sesuatu yang bisa membawa nama mereka meroket, seperti halnya Norman Kamaru saat menyanyikan lagu Sharukh Khan dengan tariannya yang konyol atau Vicky Prasetyo, atau Atta Halilintar dengan gaya pranknya…pokoknya sesuatu yang benar-benar baru...yang segar dan belum mereka atau pun orang lain bikin...

Dia tersenyum sendiri melihat tayangan video ketika Vita dan dirinya bermain gitar bersama untuk meniru gaya Endah dan Reza tapi dengan versi terbalik, Vita yang memeluk Riko dari belakang. Pada saat itu dia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya...video itu ada di urutan terbawah dengan tautan kata ‘freak’ yang sesuai dengan video Duo Teko Gokil berjudul ‘Guitar Lover Freak’ itu. Video itu tentang permainan bernama Charlie Challenge...

***

“AAAAAHHHHH...”

Vita memekik kaget, pikirannya masih dipenuhi rumus-rumus kimia dari buku tugas saat sesosok wajah dengan cengiran jelek muncul di balik jendela kamarnya. Gadis itu memaki-maki kesal begitu menyadari siapa pemilik wajah tersebut, “Nggak lucu banget! Elu mau gue mati jantungan?”

Lihat selengkapnya