Rembulan bersembunyi di balik awan-awan yang saling bersinggungan menciptakan percikan listrik secara terus menerus bersamaan dengan suara menggelegar di udara. Menjatuhkan titik-titik air yang telah terkumpul terlalu lama.
Beberapa cahaya berkelebat dengan cepat di antara awan. Tak ayal terdapat beberapa loncatan muatan listrik dari awan turun miring dengan ujung yang semakin bercabang hingga jatuh tepat di atas bumi.
Menghanguskan pohon yang menjadi tempat pendaratannya.
Hujan gerimis menjadi semakin deras, menciptakan tirai air yang mengaburkan pandangan mata di malam hari itu.
Di kaki bukit beberapa orang dengan jubah gelap hampir menyatu dengan malam, berjalan dengan tergesa-gesa menuju sebuah rumah besar bergaya Eropa kuno yang berada di atas bukit, yang sering disebut-sebut sebagai bukit terlarang.
Langkah kaki mereka sangat cepat di atas tanah yang terus ter guyur hujan, bahkan tidak terlihat bagaimana mereka melangkah. Mereka tampak melayang.
Tidak sampai setengah jam, Orang-orang berjubah gelap tersebut ternyata sudah hampir sampai di depan gerbang yang tingginya sekitar 32 Kaki (10M). Di kedua sisi gerbang berdiri dua patung penjaga manusia setinggi 2M.
Melihat orang-orang berjubah semakin dekat. Mata kedua patung itu bersinar merah, seolah tombol pemicu bahaya ditekan. Kedua patung itu bergerak menghentikan langkah mereka dengan postur mengancam, mengangkat pedang dan tombak ke arah mereka.
Orang berjubah paling pendek mengeluarkan dua kunci yang saling terkait, dia memisahkan keduanya dan memberikan kunci ke-dua orang yang berdiri di sebelahnya.
Dua orang berjubah gelap yang menerima kunci pergi berdiri di ujung sisi kanan dan kiri, menyingsingkan salah satu lengan jubah panjang mereka dan merentangkan tangan di atas tempat kedua patung batu berdiri sebelumnya.
Mereka berdua saling bertatap sekejap dan secara bersamaan menggores tangan mereka dengan belati.
Darah merah mengalir dengan cepat menyentuh kunci yang telah mereka masukkan ke dalam lubang kunci. Kunci emas kini diselimuti darah merah.
Melihatnya telah berubah warna, kedua orang berjubah memutar kunci secara bersamaan.
Dengan satu klik, pintu gerbang yang tertutup mengeluarkan suara bergemuruh dan perlahan terbuka.
Kedua patung yang berdiri mengancam segera bergerak kembali ke posisi semula, cahaya di mata kedua patung tersebut meredup.
Orang-orang berjubah bergerak maju menuju rumah besar. Gerbang di belakang mereka kembali tertutup dengan sendirinya.
»»»‖ Vampire ‖«««
Di tebing karang yang curam, kakek tua menggenggam tongkatnya dengan erat. Dia berdiri dengan teguh, sepasang mata gelapnya menatap ombak yang terus menghantam dinding tebing.
Langit gelap berkelap-kelip dengan kilat.
Angin laut menderu-deru membuat suara melengking yang terdengar di telinga manusia. Membuat burung berwarna putih dengan sebagian ekor dan sayap berwarna hitam, berdiam di sisi batu karang merasa tidak nyaman, mereka mengepakkan sayap dan terbang menjauh.