Cahaya dari chandelier kristal menerangi setiap sudut ruangan, Charlotte duduk di dekat perapian menghangatkan tubuhnya yang dingin, tangannya bergerak menuju meja samping meraih anggur segar dan melemparkannya langsung ke mulutnya, sesekali dia akan meludahkan biji anggur itu, kakinya terentang di pangkuan Butler Johansson.
“Nona, prilaku buruk dan tidak memiliki moral seperti ini akan mempengaruhi penilaian ....“
“Ssst! Diamlah Han Han! Aku sedang kesal sekarang!“ ujar Charlotte penuh emosi memotong perkataan Butler Johansson.
“Setidaknya jangan membidik lukisan mantan kepala keluarga ke-3 dengan biji anggur,“ ucap Butler Johansson sambil terus meremas, memijat kaki Charlotte yang dingin dan kaku.
“Jangan sampai aku mengatakan yang ketiga kalinya, Han Han.“
Lirikan tajam dari Charlotte tidak membuat hati Butler Johansson gentar, malah ia menganggap Charlotte terlihat sangat lucu dan imut ketika ia marah … sedikit menyimpang dari pikirannya, Butler Johansson terbatuk sedikit dan berkata, “sikap tidak hormat pada pendahulu dan membuat kerusuhan benar-benar menjadi nilai minus untukmu.“
Pelayan lainnya sibuk dengan pekerjaan masing-masing, mereka buta dan tuli atas tindakan yang dilakukan oleh Charlotte.
Charlotte memberontak marah. “Aku tidak peduli! Siapa juga yang ingin menjadi Kepala keluarga dan menanggung kutukan yang disebabkan oleh bajingan itu!“
Karena dia, aku harus tidur 100 tahun! Yah, walapun itu hanya sekejap mata bagiku. Tapi tetap saja! Aku sangat ingin melihat setiap perubahan yang terjadi pada era manusia, para makhluk berumur pendek ini memiliki ikatan emosional yang sangat kuat dengan sesama, tidak seperti mereka yang begitu acuh tak acuh dan hanya peduli dengan diri sendiri.
Melihat ikatan emosional ini membuat Charlotte sangat tertarik. Bahkan ia memiliki beberapa teman manusia, entah mereka masih mengingatnya atau tidak, beberapa manusia itu tidak memiliki ingatan yang bagus.
Dan sekarang setelah 48 tahun mereka pasti sudah tua ingatan mereka akan semakin memburuk atau bahkan mungkin telah membusuk di makan cacing tanah. Tidak akan ada yang bisa mengingatnya, sang kecantikan ini!
Semakin Charlotte memikirkannya semakin kesal ia.
“Dunia manusia sangat cepat berubah, tapi klan kita tetap sama, perkembangan reproduksi kita juga sangat lambat, aku sangat bosan melihat orang-orang yang sama selama ratusan tahun .…” Beberapa paragraf kemudian.
“....“ Butler Johansson hanya mendengarkan semua celotehan nya dan berpikir dalam hati, ya ya nona seperti anak TK yang tidak diizinkan memakan permen tambahan.
“Juga, pemimpin ke-3 itu pasti bodoh dan tidak punya otak! Jika dia ingin melakukan kejahatan seharusnya jangan di jalan tempat orang berlalu lalang, sekarang aku juga yang kena imbasnya!“
Charlotte tiba-tiba menoleh ke arah Butler Johansson setelah memarahi seseorang dengan banyak kata. “Aku lapar.“