Charu

sk_26
Chapter #2

Charu, Haru, dan Natsu.

***

Malamnya, Charu diantar oleh istri Phau ke kamarnya. Kamar baru yang akan dihuni oleh Charu sebagai seorang putri di kerajaan ayahnya.

"Apa aku tidur sendirian?" tatap gadis itu di ambang pintu kamar.

"Ya, apa ada masalah?"

"Aku tidak terbiasa tidur sendirian," lirih Charu dengan wajah memelas. Selama ini ia selalu tidur dengan kedua adiknya di panti asuhan. Kamar sempit yang ramai penghuni. "Kamarnya terlalu besar untukku."

"Putri, kau akan ditemani seorang dayang nanti." Istri Phau yang bernama Darlie mengusap ujung dagu Charu dengan jempolnya. "Masuklah, kau akan suka dengan kamarmu."

Tidak ada pilihan lain selain menuruti kata Darlie. Charu dengan ragu membuka pintu kamarnya. Jika kamar Pangeran dijaga ketat oleh pengawal, kamar Charu justru dibiarkan tanpa pengamanan. Harusnya kamar seorang putri difasilitasi dengan keamanan yang sama.

"Tidak ada gembok maupun apapun dibalik pintunya." batin Charu setelah meletakkan barangnya di atas ranjang. "Ini terlihat seperti bukan kamar seorang putri." Sepengetahuan Charu, kamar seorang putri kerajaan akan dihiasi banyak permadani, tirai yang indah, dan perabotan yang mewah. Selain itu, menurut Charu kamar putri kerajaan juga akan dihiasi dengan banyak bunga, lilin, dan dekorasi lainnya yang membuat kamar tersebut terlihat sangat indah dan mewah.

Apakah Darlie salah mengantarkannya?

Charu yang masih diliputi tanda tanya besar perlahan membaringkan tubuhnya, berusaha terpejam di tempat barunya. Dalam penglihatan yang gelap, wajah ibu Sohi dan kedua teman tidurnya di panti membuat Charu gelisah. Membangunkannya dengan kasar lalu membiarkan terjaga tanpa seorang teman. Charu menyeka dahinya yang basah.

Kemudian, ingatan Charu berpindah pada Haru. Dimana setelah Charu tak sengaja menyentuh selimut Haru, liontin miliknya justru menciptakan sebuah reaksi yang sulit dipahami. Charu juga mengingat kejadian ketika pangeran Haru mulai membuka kedua matanya, sementara Phau justru mengusirnya dari kediaman Haru. Memangnya, apa salah Charu?

Semakin Charu berpikir, semakin terasa kesunyian menyelimuti. Tidak ada suara lain yang lebih keras melainkan detak jantungnya sendiri dan deru nafas yang kian memburu.

Sebagai seorang Raja, bukankah ayahnya sangat egois jika memperlakukan Charu seperti ini dua kali. Saat bayi ia ditinggalkan di hutan sendiri. Bahkan sekarang, lagi-lagi ia ditinggalkan di kamar yang sunyi seorang diri lagi.

Dimana dayang yang Darlie katakan? Apakah Darlie seorang penipu?

Charu tak bisa terus-terusan seperti ini. Sejak kecil ia terbiasa hidup dengan banyak teman. Darlie harus menjelaskan mengapa ia membawanya ke kamar yang mengerikan seperti ini. Satu obor sebagai penerangan, dan ruangan berdebu yang menunjukkan jika tempat ini adalah tempat paling buruk diantara kamar keluarga kerajaan.

Gadis itu beringsut, lalu beranjak meninggalkan ranjangnya. Bersiap untuk lari sekencang mungkin. Tak perduli apakah dirinya akan menemukan Darlie ataupun tidak. Charu akan tetap meninggalkan kamar ini, sekalipun harus tidur di halaman istana. Itu tidak lebih buruk ketimbang tidur di kamar yang lapuk seorang diri.

Seperti tekadnya, Charu berlari dengan tergesa menyusuri koridor. Charu yang tanpa alas berlari bebas tanpa seorangpun mengetahuinya. Entah kemana tujuan gadis ini? Kamar sebelah mana yang harus ia kehendaki.

Charu terus melangkah, meninggalkan jauh kamarnya yang berada di penghujung koridor istana. Tubuhnya yang ringan tiba-tiba terpental begitu saja kala menubruk tubuh seseorang yang berpapasan dengannya. Laki-laki remaja yang tadi siang ditemuinya.

"Siapa kau?" selidik Haru memicingkan mata.

"Aku Charu, kau pangeran Haru, bukan?" jawab Charu enteng setelah kembali menegakkan tubuhnya yang sempat ambruk di lantai.

Lihat selengkapnya