Childhood Enemies

Churiani
Chapter #6

l i m a

Bu Ani masih menjelaskan materi trigonometri, namun Ara dan Ezra sudah sibuk dengan dunia mereka sendiri.

"Ara, lagi gambar siapa?" tanya Ezra, teman sebangkunya.

"Hah? Oh, gambar wajah papa." Ezra manggut-manggut kemudian kembali fokus dengan game di ponselnya.

Tiba-tiba, datang segerombol kakak kelas berjas OSIS, "Assalamualaikum, Bu," ucap salah satu di antara mereka sembari mengetuk pintu yang tidak tertutup.

"Waalaikumsalam," jawab Bu Ani.

"Bu, kami mau minta izin untuk sosialisasi OSIS sekitar sepuluh menit. Boleh, Bu saya pinjam jam pelajarannya sebentar?" izin kakak OSIS, Lovita.

Bu Ani mengangguk singkat dan berkata, "Iya, Silakan." Kemudian berjalan ke bangkunya untuk sekadar istirahat.

Setelah mendapat izin, barulah segerombol kakak kelas itu masuk.

"Assalamualaikum, Dek. Perkenalkan kami dari OSIS ingin mengumumkan bahwa kami sedang mencari anggota baru," ucap Tristan selaku ketua OSIS SMA Nusantara.

Gavin adalah salah satu di antara mereka. Mata lelaki itu tak pernah beralih dari wajah Ara yang bahkan mungkin tidak menyadari kehadiran mereka.

Kemudian, Tristan memberi isyarat untuk membagi brosur yang ada di tangan Lovita.

Gavin menyambarnya dengan cepat, "Biar gue aja," ucapnya kemudian melenggang pergi untuk membagikan brosur OSIS kepada murid kelas XI IPA 3

Sesampainya di bangku gadis itu, Gavin dengan sengaja menyenggol tangan kanan Ara, yang menyebabkan gambarnya tercoret.

"Ih! Apaansih!" makinya tanpa melihat siapa dalang di baliknya.

"Aduh. Maaf, Dek. Maaf banget," ucapnya hiperbolis.

Ara mendongak, kemudian matanya membulat sempurna. "Kenapa lo ada di sini?"

Gavin mengangkat brosur di tangannya, kemudian menaruhnya di atas meja Ara. "Maaf banget Ara."

Ara mengernyit heran. "Besok kiamat, ya?"

Gavin ikut mengernyit. "Hah?"

"Tumben aja lo minta maaf," ucap Ara.

Gavin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Karena gue salah," ucapnya.

Lihat selengkapnya