"Ghe, lo pernah nggak mau minta maaf tapi bingung harus bagaimana?" tanya Gavin pada adik kandungnya. Saat ini mereka tengah bersantai di ruang keluarga setelah selesai makan malam.
Ghea berpikir sebentar. "Kalau mau minta maaf ya minta maaf aja. Bingung di bagian mana sih, Kak?"
"Tapi gimana kalau orangnya sudah terlanjur benci banget sama lo?" tanya Gavin.
"Lo lagi bicarain teman gue, Kak?"
"Hah?"
"Lo mau minta maaf sama Ara?" Ghea menggodanya.
"Ya nggaklah!" sanggahnya.
"Terus kenapa lo tanya hal seperti ini ke gue?"
"Temen gue mau minta maaf sama temennya, tapi kata temen gue, dia bingung. Karena temennya sudah terlanjur benci sama dia. Apapun yang temen gue lakuin akan salah di mata temennya. Walaupun hal baik sekalipun," jelas Gavin.
"Sepertinya lo putus asa banget, ya Kak?" pancing Ghea.
Gavin mengangguk sebentar, kemudian menggeleng berkali-kali. "Temen gue," ralatnya.
"Oh temen lo."
"Jadi gimana?"
"Kalau temen lo nggak berani minta maaf, coba suruh temen lo berbuat baik ke dia. Setidaknya hal itu bisa membuat temen lo nggak terlalu dihantui rasa bersalah."
"Gitu, ya?" Ghea mengangguk.
____
Memperingati hari ulang tahun SMA Nusantara, diadakan berbagai lomba antara kelas. Selain untuk merayakan hari jadi, juga sebagai media siswa untuk melepas penat.
"Ara, lo dicariin kakak gue. Dia nunggu lo di lapangan futsal," ucap Ghea setelah mendapat pesan dari kakaknya.
Ara menghela napas. Ghea memicing curiga. "Lo ada urusan apa sama kakak gue?"