Lo ada hubungan apa sama Ara?" tanya Gavin saat Tristan baru mendudukkan pantatnya di bangku yang berada di depan Gavin.
"Kenapa?" tanya Tristan.
"Lo suka dia?" Gavin kembali mengulangi pertanyaannya.
"Kalau nggak kenapa? Kalau iya kenapa?" tanya Tristan.
"Penasaran aja. Gue baru lihat lo secare ini sama cewek," jawab Gavin berusaha menutupi rasa penasarannya.
Tristan mengangguk. "Gue suka sama dia. Tapi, gue masih belum yakin."
"Kenapa?"
"Nggak tahu. Semacam ada bagian kecil dari perasaan gue yang belum yakin sama dia."
"Kalau nggak yakin, nggak usahlah," jawab Gavin.
"Lo kenapa ngomong gitu?" Tristan mengernyit.
"Takutnya lo cuma nyakitin anak gadis orang."
"Makanya gue mau memastikan dulu. Tapi, semakin hari sesuatu dalam hati gue selalu bergejolak kalau lihat itu cewek."
Tiba-tiba, Ara menghampiri meja keduanya. Tristan langsung salah tingkah sendiri, sedang Gavin menatap tajam ke arah Ara dengan pandangan tidak suka.
"Permisi. Kak Tristan mau pesan apa?" tanya Ara.
"Enaknya apaan, Ra?" tanya Tristan.
"Lo nggak nawarin gue?!" celetuk Gavin.
"Milkshake strawberry kak? Tapi kakak nggak suka kali ya? Gimana kalau milkshake chocolate?" Ara berujar tanpa perlu repot-repot menanggapi Gavin yang tadi mengganggu interaksinya dengan Tristan.