Childhood Journey

R. C Febiola P
Chapter #8

Bab VIII

           Semakin lama, aku dan Tin adikku, semakin sering berserpeda, sambil berboncengan. Kadang kami berkolaborasi, satu orang memegang stang sepeda dan yang lainnya mengayuh pedal sepeda. Lucu dan menarik bagi kami melakukan eksperimen seperti itu. Hingga suatu ketika ban sepeda rudak dan harus di ganti. Tetapi setelah itu, kursi penumpang di belakang tidak pernah di pasang lagi. kami tidak bisa lagi bersepeda berboncengan bersama- sama.

           Bisa dibilang kami maniak sepeda, sebab kami begitu suka bersepeda. Sekarang Tin, yang lebih sering menggunkannya. Pak-e dan mak-e selalu membela dia, jika aku hendak memintanya. Alasannya sudah pasti yang lebih tua, harus mengalah kepada yang lebih muda. Kesal, tentu saja, nasib anak pertama.

           Suatu hari aku melihat Anto sedang bersepeda, sepeda yang digunakannya memiliki desain yang sama dengan sepeda pak-e. Sepeda ontel dengan penyangga segitiga sebagai body kerangkanya. Jika kaki kita belum sampai ke pedal sepeda, jangan harap bisa duduk atau mengendarainya dengan benar.

           Anto sama halnya denganku, memiliki tubuh yang kecil dan termasuk pendek untuk anak seusiaya. Caranya mengendarai sepeda itu adalah ‘jalan baru menuju Roma’. Dia memasukkan sebagian badannya dari dalam segitiga penyangga sepeda, sehingga setengah badannya bisa mengayuh pedal di sisi sebelah kiri dan setengah lagi di sisi sebelah kanan.

           Pertama kali aku memulai cara itu, aku cukup kesulitan, dan setelah mencoba beberapa kali akhirnya aku bisa juga. Memenag posisinya agak berantakan dan terlihat seperti dipaksakan, mirip seperti scoliosis, sehingga agak sulit untuk menyeimbangkan badan. Lama- kelamaan aku menjadi terbiasa, dan semakin sering menggunakan sepeda pak-e kemana mana.

           Banyak juga orang- orang yang tertawa melihat aksiku, sebab aku suka berkeliling dengan sepeda ontel ini, dengan posisi scoliosis. Sementara Anto hanya beberapa kali. Lucu sih memang tapi menyenangkan. Menemukan cara baru mengendarai sepeda ontel sungguh menakjubkan.

           “Wahhh kak Feb udah bisa bersepeda pake sepeda yang besar, keren” kata Tin.

           “Iya dong, kan kalo pake sepeda yang besar pasti lebih cepat dari pada sepeda kecil” kataku.

Lihat selengkapnya