Dimulai dari bab ini, aku sangat mengapresiasi diriku sendiri ketika akhirnya tulisan ini, yang biasanya hanya bisa dibaca olehku sendiri di folder daily story, bisa dibaca oleh selain aku. Karena itu bertanda aku sudah berhasil menjalankan satu rumus yang pernah seorang guru menulis sampaikan di saat silam, begini ujar beliau di pertemuan pertama di kelas menulis.
“Menulis adalah cara terbaik untuk menjadi jujur, ketika lisan tidak mampu berucap, biar tulisan yang mewakili. Jadi kunci utama untuk menulis adalah jujur. Jujurlah pada dirimu sendiri, jujurlah pada tulisanmu. Sudah, menulis memang semudah itu.”
– Kak Fina, 2015
Jadi ini adalah tentang aku. Seorang anak perempuan yang pada saat mengetik tulisan ini sedang berusia 25 tahun.
Yang mana per waktu ditulisnya ini, aku adalah seorang pengangguran, mantan staf administrasi di sebuah perusahaan periklanan swasta. Yang harus merelakan delapan jam perharinya dari Senin sampai Jumat untuk mengulang kegiatan yang polanya sama.
Menyalakan komputer, mengecek email, membuka folder data, merekap kalau-kalau ada perubahan, membuat penawaran, mengonfirmasi pesanan, membuat tagihan, surat-menyurat dalam bentuk elektronik juga digital. Sesekali menerima telepon dari klien mendengarkan keluhan atas iklan yang dipasang. Juga acap kali nimbrung di ranah desain, mengulik gambar di photoshop atau corel. Untuk kemudian mematikan komputer lagi di akhirnya.
Kurang lebih Senin sampai Jumat dilalui dengan begitu. Adalah kegiatan yang sejak aku embrio belum pernah terbersit bercita-cita untuk beraktivitas begitu.
Karena aku adalah seorang introvert yang berjiwa bebas. Sangat tidak menyukai rutinitas, dan mudah sekali lekas bosan terhadap satu hal yang menurutku sudah cukup paham. Menurut survei kepribadian yang beberapa kali kulakukan di beberapa kanal situs web, hasilnya sama dan tetap mengatakan kalau aku adalah si mediator, INFP.
Sebenarnya masih belum begitu yakin untuk melepaskan CHILDING dari folder Daily story. Karena selalu lebih dulu dihantui dengan pertanyaan-pertanyaan, siapalah aku, hanya mantan seorang pekerja nine to five pm. Budak waktu yang kata salah satu meme dengan gambar Joker bertulis,
The sad truth is No One Ever Got Rich by Working From Nine to Five PM.
Aku Bukan seorang pelajar hebat yang berhasil meraih beasiswa pendidikan di luar negeri. Yang dengan segala perjuangannya sangat mengalir susastra sarat inspirasi dan motivasi. Juga bukan seorang yang berhasil mencetak seribu dolar di usia muda tanpa ijazah SMP (misalnya). Bukan juga seorang ahli agama hafal Al quran yang menginspirasi karena menjadi pembicara ulung, yang setiap acaranya dihadiri ribuan hadirin. Yang juga mempunyai followers di instagram ber M M, tanpa ada yang di follback.
And Really, Iam Not one of Them.