Chiwonk

Fenny
Chapter #9

Memutuskan lebih memilih David #9

Ketika pulang latihan pernah sekali Deny mengantarku sampai depan rumah,dia memaksa mau melihat rumahku,dia bilang tidak enak sudah beberapa kali mengantarku pulang hanya sampai depan gang.Ketika sampai depan rumah begitu turun dari motor kebetulan papah ada di teras rumah,benar saja ketika Deny bilang permisi,papah tidak menjawab,dan langsung masuk kedalam rumah,aku agak agak sedikit tidak enak,aku meminta maaf pada Deny,aku bilang papah pasti seperti itu respon nya jika ada laki2 lain yang dekat denganku karena papah sangat menyanyangi David,Deny mengerti hal itu.”siapa tuh cowok? Jangan macem2 ya,jangan sampai menyakiti perasaan David,dia orang baik,dia sayang sama kita semua.papah ga mau liat lagi ada cowok yang anter Fenny pulang selain David”tegas Papah.benar saja belum nafas baru mau mau masuk rumah sudah di semprot seperti itu sama papah.”iya pah tadi sekalian dianter doang,lumayan,abis latihan band,dia tadi temen SMP”sahutku.

Malam itu aku menyadari mungkin papah benar tak seharusnya aku menyakiti David,atas kebaikan nya selama ini kepadaku dan keluargaku.Beberapa hari ini aku seperti lupa diri.perasaanku sedikit melenceng dari David,aku seperti tergila2 pada Deny,aku dengan sadar membiarkan perasaan ini tumbuh.Aku menangis,aku sedih seperti harus memilih diantara 2 pilihan.’’kamu lagi dimana?ada yang harus aku bicarain,besok kita bisa ketemu?” tanyaku pada Deny.”ya udah kamu jemput aku ya di gudang”jawa Deny.

keesokan hari nya Deny menjemputku di gudang,ternyata dia membawaku kerumah nya lagi,aku pikir tidak apa,malah lebih baik jadi aku bisa bicara dengan nyaman jika dibanding makan diluar.ketika masuk Deny mencium tangan mamahnya bolak balik seperti biasa,mencium tangan papahnya juga bolak balik.”halo mah apa kabar?sehat kan?”sapaku.”oh ada bapa,apa kabar pak?saya fenny temen smp nya deni”ternyata ada papahnya deni,ganteng juga ,sekilas mukanya mirip deni,terlihat sangat berwibawa dan baik sekali.”ayo masuk sini,dari mana? Pulang kerja?”tanya bapa ramah.”Ya udah ngobrol deh sini,maklum ya rumah nya kaya gini”ucap bapa.”iya pak,makasih ya.”jawabku.”Bapa sama mamah keatas ya,biar kalian enak ngobrolnya”ucap Bapa.dirumahnya Deny tidak ada kursi tamu,jadi kita gelaran di bawah dengan hambal,Deny bilang soalnya daerah rumah nya sering banjir jadi dia tidak punya kursi tamu,pantas saja seluruh tembok rumahnya keramik ,Deny bilang jadi kalo banjir gampang di bersihkan,beda dengan tembok semen yang susah di bersihkan dan kotor jika terkena banjir.dia tiduran disamping aku dialasi bantal gepeng kusam dan kakinya ditutupi selimut ,katanya dia nyaman dengan suasana seperti itu.

Aku memulai pembicaraan dengan gugup,”jujur aku bahagia akhir2 ini,semenjak kita ketemu ,ga tau kenapa kok aku kaya ketarik sama kamu,ada perasaan yang aku sendiri ga ngerti kenapa aku bisa kaya gini.Aku udah punya david,dia baik banget sama aku dan keluarga,aku seperti mengkhianati dia,dia ga pantes menerima ini”,tanpa terasa air mataku menetes.Deny mengusap air mataku,dia memegang pipiku dan wajahnya dekat sekali dengan wajahku,dia menatap mataku.”kamu tau ga,sejak pertama kita ketemu di tebet aku juga ngerasa wah siapa nih cewek?bahenol juga”aku jadi tertawa sambil menangis,”aku juga ngga ngerti kenapa aku bisa sampai seperti ini sama seorang cewe,aku menyadari aku ga ada harapan masa depan kalo sama Nancy,ya sama seperti sama kamu karena kita berbeda agama.Tapi aku masih mau terus dekat sama kamu. Tapi kalo memang kamu udah ambil keputusan aku akan berusaha jauhin kamu.aku ga akan telpon kamu lagi, ya kecuali kalo memang ada pertemuan sama anak2 atau kita masih latihan band”jelas Deny.air mataku terus mengalir,ga ngerti kenapa aku bisa sesedih ini.hancur perasaan,seperti melepas sesuatu yang berharga.Tapi aku sudah mengambil keputusan,ini jalan yang terbaik.”Terimakasih beberapa hari ini kamu sudah mengisi hari2 ku,beberapa hari ini sangat berharga dan ga akan aku lupakan”ucapku.Tetapi hati kecilku merasa aku yakin akan bisa bersama terus dengan nya.

Lihat selengkapnya