Keesokan pagi di toko,David menghampiriku,dia berusaha untuk tetap meminta maaf.”maaf ya David tolong jangan bahas ini dulu,aku butuh waktu’’.Nanti aku telepon kamu ya,aku akan jelasin semuanya’’pintaku.
Hari ini harusnya menjadi hari yang suram untukku,bagaimana tidak,semua kandas,semua hancur,semua berakhir ,tapi kenapa aku bisa sampai sekuat ini,kesedihan itu hanya berlangsung semalaman saja,waktu setahun bersamanya seolah tidak berarti apa2.aku sendiri juga tidak mengerti apa yang terjadi padaku,fikiran ku malah langsung tertuju pada Deny,aku sudah tidak sabar ingin cerita dan memberitahunya.
”halo den,apa kabar?sapaku.”eh kamu ,apa kabar juga?aku baek.ada angin apa nih kok tiba2 telepon?kedengaran dari suara kamu kok kaya lagi ada masalah gitu?”jawab Deny. duh kok dia tau aja ya,dalam hatiku berkata.”nanti malam kita jalan yuk,kamu sibuk ga?ada yang pengen aku ceritain,sembari makan malem,ntar aku traktir deh”.ajakku.’’oh ya udah,ntr aku jemput di gudang ya”jawab Deny.