Serapat-rapatnya bangkai ditutupi ,bau busuknya akan tercium juga.Yup sepertinya Nancy mulai mencium aroma hubunganku dengan Deny.”yank masa Nancy tiba2 nanya soal kamu?” ucap deny.”oh ya?masa?kok bisa?”,tanyaku kaget.”ya kamu kan tau aku orangnya jujur,aku selalu nyeritain kamu,aku selalu nyebut2 nama kamu di depan dia” dia bilang gini “eh bodat,kau ada hubungan apa sama si fenny? Kayanya kalau kau nyeritain si fenny semangat kali!macam mana sih orangnya?’’tanya Nancy sedikit bercanda.’’waduh jadi deg2an nih aku nih yank”celetuk ku.”ya udah lah mau gimana lagi,mungkin Allah mulai bukain jalan ini semua”pasrah Deny.iya juga sih,dalam hatiku agak sedikit lega juga akhirnya datang masa ini,saat yang aku nanti2 kan untuk kejelasan hubungan ku dan Deny.
Nancy mulai berubah,dia menjadi lebih protektif ungkap Deny,yang biasanya tidak pernah terlalu ribet tentang urusan pertemanan Deny sekarang berubah.Nancy selalu mau tahu Deny dimana dan dengan siapa aja,lebih sering minta Deny menemaninya,dengan begitu waktu bersamaku pun jadi agak terganggu.sampai2 untuk latihan band Nancy mau ikut.Pernah sekali dia ikut ketika kami sedang latihan di studio,dia menunggu di luar.ketika selesai kami keluar studio.”guys kenalin cewek gw,Nancy” ucap Deny.semua menyapa dan menyalami nya satu persatu,mulai dari Menir,Arman,Yanto dan tiba saatku,”hai Nancy,gw fenny”sambil memberi salam.”oh kamu yang namanya fenny?Deny udah cerita banyak tentang kamu”tegas Nancy.Aku agak gemetar,seperti tak berani melihat jelas ke matanya.”oh ya?cerita apaan lo den?awas lo cerita yang ngga2’’candaku untuk mencairkan suasana.’’gw langsung balik ya”bilang Deny yang terlihat agak canggung juga,seperti ingin buru2 kabur dari keadaan ini.”kita balik ya,senang ketemu sama kalian,kapan2 gw ikut lagi ya”ucap Nancy.”oh iya boleh,datang aja”jawab Menir.
Aku hanya terdiam melihat mereka berdua berlalu.Dalam hati sakit,aku cemburu.ternyata Nancy wanita yang luar biasa.dia sederhana sekali,dari penampilan nya,tidak memakai make up sama sekali,tapi terlihat sekali dia wanita yang pintar,dari caranya bicara dan bersikap.Nancy ternyata lumayan montok juga,postur tubuhnya lebih besar daripada ku.sesuai tipe wanita Deny,dia menyukai wanita yang semok dibanding kurus.akhirnya Aku pulang diantar Arman.sepanjang perjalanan aku terus memikirkan mereka.mereka kemana ya?ngapain aja ya?Ya Tuhan sedihhh sekali rasanya.
sampai dirumah aku langsung mandi,langsung masuk kamar,rebahan,mata menatap langit2,masih saja tak tenang perasaan,masih memikirkan mereka berdua.Tak lama Deny menelponku.”yank,belum tidur kan?lagi ngapain?maaf banget ya tadi,Nancy maksa mau ikut,aku ga bisa nolak,aku sedih banget ngeliat kamu tadi,aku bisa rasain gimana sakitnya perasaan kamu,sepanjang jalan juga aku mikirin kamu terus,ga enak banget”.”ya udah lah yank ga pa2,iya lah aku pasti sakit,tadi abis dari sana kamu kemana?’’.’’tadi kita makan ayam pak gendut” jawab Deny.”oh,enak dong,aku aja belum makan nih,ga nafsu”dengan nada sedikit kesal.”yah makan dong yank,ntar kamu sakit lagi,maafin aku ya”pinta deny.terkadang aku berfikir kenapa aku bisa kuat ya menjalani hubungan seperti ini?ini masih dalam taraf pacaran,bagaimana jika sudah menikah?pantas saja di sebutnya banyak yang tidak mau di madu,sakit sekali rasanya harus berbagi cinta dengan yang lain.luar biasa sekali ada wanita yang mau merelakan suaminya menikah lagi atau Poligami.
Seperti biasa Deny menelponku untuk menemani dia sepanjang perjalanan pulang dari kantor untuk menjemput Nancy di kampus.”yank aku udah sampe depan kampus,udah dulu ya,nanti aku telepon lagi”.hampir setiap hari kudengar kata2 itu.lama2 aku merasa sepertinya aku sudah mencapai titik bahwa aku mau kejelasan dan keputusan.”yank,jujur sebenarnya aku mau tau ,sebenarnya siapa sih yang kamu inginkan dan perjuangkan?dia atau aku?’’ Tanya ku tegas dan serius padanya.”maaf aku juga ga ngerti yank sama diri aku dan perasaanku,jujur kalau lagi sama kamu aku yakin banget aku milih kamu,aku cinta banget sama kamu,aku udah yakin nih pengen mutusin dia secepatnya,Cuma pas ngeliat dia aku sama sekali ga tega buat ninggalin dia,kasian ngeliatnya,terus aku jadi ragu sama kamu,malah kadang aku pengen mutusin kamu.aku juga ga ngerti kenapa aku bisa kaya gini” jelas deny.aku agak sedikit kaget,kenapa deny bisa menjawab seperti itu.aku merasa ada yang aneh,tapi aku fikir lagi aku bisa mengerti perasaannya.sangat wajar dia bersikap seperti itu.kuputuskan kembali untuk tetap menunggu.tetap mengharapkan sesuatu terjadi,entah itu baik atau buruk.