Chiwonk

Fenny
Chapter #18

Cahaya dan Mimpi #18

Secara perlahan dan lembut,seiring berjalan nya waktu yang ku habis kan bersama Deny ,aku mulai tertarik dengan Islam.aku melihat bagaimana dia sangat mencintai mamahnya,sangat menghormati,mamahnya hanya sakit ringan saja dia bisa sangat sedih,dia tidak pernah menyahut panggilan mamahnya dengan nada tinggi,selalu menurut ,pernah suatu kali aku disuruh pijat kaki mamahnya,awalnya aku merasa aneh, aku aja kayanya ga pernah mijitin mamahku,aku menyadari selama ini aku lebih mencintai papah,kalu aku pulang kerja yang pertama kali aku tanya selalu papah,papah mau dibawain kue apa? Ga pernah mamah.karena selama ini aku melihat papah yang sangat bekerja keras,pekerjaan papah montir,kotor2an,tidur dibawah kolong mobil.Deny bilang padaku bawah Surga ada di bawah telapak kaki Ibu,ada sebuah hadist di Al-quran yang menjelaskan bahwa posisi ibu sangatlah sakral melebihi apapun.jangan sampai hati mamah terluka walau sedikit karena dosanya begitu besar.Deny sering menceritakan bahwa Islam seperti ini,Islam seperti itu tapi dengan bahasa yang sangat begitu santai,sehingga mudah sekali masuk ke hati dan fikiranku.tidak fanatic dan tidak menggurui,juga selalu diselipi dengan humor.jika kami pergi jalan2 kemana pun shalat tak pernah dia tinggalkan,pasti selalu berhenti dulu untuk mencari masjid.Deny bilang bahwa bapa sangat keras mendidiknya dalam hal shalat dan mengaji,dulu waktu deny masih kecil dia sering dipukuli bapa kalau tidak pergi mengaji,padahal deny sedang mengerjakan PR,sampai seperti itunya,tapi benar juga didikan Bapa seperti itu,sampai sekarang prinsip itu tertanam kuat dalam diri deny.dari keluarga deny pun aku banyak sekali mendapatkan banyak pelajaran berharga.Mereka keluarga yang sederhana.uang menjadi nomer sekian untuk mereka.berbeda sekali dengan keluargaku yang selalu melulu berurusan dengan yang namanya uang.aku ingat perkataan mamah deny bahwa mereka lebih memilih apapun seadanya aja,tidak pernah memaksakan sesuatu,dan yang terpenting jangan sampai mempunyai hutang.jika melihat keluarga deny mereka sangat tenang dan damai.mereka selalu merasa cukup,tidak pernah merasa kekurangan.

Beberapa hari aku tak bertemu dengan deny karena aku memberi waktu sejenak untuknya setelah hubungan nya dengan Nancy putus.berharap luka hatinya segera pulih dan hatinya sudah bisa tertata kembali dengan baik.hari ini aku main kerumah deny,karena libur tanggal merah.melepas kangen dengan nya,kulihat sepertinya dia sudah lebih baik.sudah bisa bercanda seperti biasa.kami menghabiskan waktu dilantai 2.Adzan berkumandang,deny turun untuk mengambil wudhu,lalu dia kembali naik,dia bilang akan shalat didekatku ,biasa nya dia selalu shalat di musala sebelah rumah.saat dia sedang shalat,aku memainkan hapeku,sambil melihat lihat facebook,seketika pandanganku tertuju melihat deny yang sedang shalat di sebelahku,aku kaget setengah mati,aku melihat CAHAYA TERANG BENDERANG di seluruh tubuh Deny,dari mulai wajah ,badan,dan kakinya.aku sampai tertegun,dalam hatiku berkata,’’gila kok ini cowok bisa bercahaya gini ya?”apa karena efek cahaya matahari dari jendela lantai atas yang kebetulan shalatnya siang?shalat dzuhur,atau memang mukanya yang putih?atau karena efek bajunya yang berwarna putih?AKU TIDAK MENGERTI,YANG PASTI AKU BENAR2 MELIHAT CAHAYA ITU.(hanya sekali itu sih sampai saat ini aku tidak pernah melihatnya lagi).selesai Deny shalat aku diam saja tidak menceritakan apa yang baru saja aku alami.

Terlepas dari rasa sayang dan cintaku kepada Deny,hati dan fikiranku mulai yakin akan ajaran Islam.aku seperti menemukan ketenangan bathin dan kebahagiaan yang tak pernah aku rasakan sebelumnya.aku melihat begitu banyak kebenaran yang ada dalam Al-Quran,Deny sering mengungkapkan itu,walaupun hanya baru beberapa ayat saja.aku tidak pernah mendapatkan pengetahuan tentang agama sedalam ini.

Lihat selengkapnya