Chiwonk

Fenny
Chapter #19

Syahadat #19

Sebagai langkah awal aku diajak Bapa,mamah dan Deny pergi menemui guru Besar di daerah Kebon Pala,beliau adalah guru panutan Deny dan keluarganya,jadi mereka menyarankanku untuk di Islam kan oleh Beliau.Kami berempat pergi menemui Beliau,dengan senang hati beliau mau,karena sudah mengenal bapa.Bapa bilang aku orang yang beruntung bisa di Islam kan oleh beliau,doa dan nasihatnya sangat mustajab.Tidak mudah untuk bisa menemui beliau.saat itu di awal bulan desember 2010 aku mengucapkan "Syahadat",aku sudah memeluk agama Islam,selain itu aku pun di beri nama Islam oleh beliau,beliau memberi ku nama ‘Fathimah’ jadi sekarang namaku adalah Fenny Fathimah Wijaya.

Untuk lebih meresmikan dan sah di mata Negara Deny mendaftarkan ku ke Mesjid Istiqlal.Hari itu 29 Desember 2010,bertepatan dengan Ulang Tahun Deny.selain mengucapkan syahadat ada beberapa proses yang harus aku lewati,seperti pertanyaan2 seputar Islam,Rukun Iman,Rukun Islam dan juga sedikiti bimbingan kilat.aku mendapatkan sertifikat,aku secara resmi dan sah sudah memeluk agama Islam dan itu juga untuk keperluan untuk pengurusan surat2 nanti.Dilakukan hari itu juga sebagai Kado Ulang Tahun untuk Deny.

Saat hari peresmian ini aku ditemani banyak saudara dan sahabat.Kami berangkat ke Istiqlal dengan menggunakan tiga mobil.Lebih banyak dari keluarga deny,sahabat bapa,sahabat2 dekatku dan deny,sisanya dari keluargaku yang beragama islam.dan yang lebih membuatku bahagia mamahku mau ikut menemaniku,aku tidak menyangka dukungan mamah sampai sebesar itu,dia mau masuk kedalam mesjid,dan yang membuatku takjub mamah sampai mau memakai baju gamis dan menggunakan kerudung,luar biasa.

Dengan bimbingan deny dan bapa aku berusaha menjalankan hari2 ku sebagai seorang muslim dengan baik.hal pertama yang aku lakukan dahulu adalah belajar shalat dan bacaan2 shalat.aku terus pelajari dan jalani itu,setiap hari deny selalu mengingatkanku.

Yang tak pernah akan aku lupakan seumur hidupku adalah dukungan mamah.Dia selalu membangunkan aku ketika adzan subuh berkumandang.karena rutinitas mamah memang selalu bangun pagi sekali jadi sekalian katanya.saat bulan ramadhan datang pun mamah yang membuatkan aku makanan untuk sahur.Hatiku hancur melihat ini semua,aku menyesal selama ini aku selalu menomer duakan mamah.setelah memeluk Islam aku baru paham bahwa dalam hidup yang utama adalah Ibu.aku berjanji akan menebus semua waktu yang hilang itu,aku berjanji akan memberikan mamah kebahagiaan 2x lipat.terlebih saat mamah cerita bahwa teman2 satu gerejanya sudah pada tahu kalau aku pindah Agama.mereka menceritakan aku,mereka menyiyir kenapa aku bisa pindah agama,padahal dulu aku seorang guru sekolah minggu.Mamah Cuma diam saja katanya.Aku bisa merasakan betapa sakit hatinya,tapi mamah bisa dengan tenang dan sabar menghadapinya.mamah berusaha tidak peduli dengan omongan orang.Aku sangat mencintai mereka.

Hubungan kami berjalan lancar.Sedikit demi sedikit aku mulai merubah sikap dan kebiasaanku,terutama terhadap mamah.Sekarang aku selalu menomorsatukan mamah.

Lihat selengkapnya