Braak!
Pyaar!
Terdengar bunyi suara bantingan dan pecahan barang - barang yang cukup memekakkan telinga dari dalam sebuah kamar.
Tampak pecahan barang - barang berserakan terpecah -belah memenuhi lantai, di sudut kamar terlihat seorang wanita tengah berdiri diam dengan mata sembab menangis.
Menatap pria yang duduk bersimpuh di hadapannya yang tengah memandangnya dengan tatapan sedih dan terluka.
"Kenapa Ri!" bentak pria itu marah menatap sang istri Riya yang kini berdiri di hadapannya.
"Maafkan aku, Her," sahut Riya pelan tertunduk sedih.
"Tega kamu melakukan semua ini sama aku!"
Hervian berdiri marah mengambil foto pernikahan mereka yang terpajang di dinding kamar membantingnya keras.
PYAAAR!