CHOICE

Niar Puji Cayati
Chapter #12

Chapter 12 KEINGINAN

Bali memang indah dengan segala pesonanya, setiap sudut terasa menenangkan dan tak terlupakan. Namun tetap tak bisa menghilangkan rasa rindunya pada kota tercinta Sidoarjo, rindu hiruk pikuknya kemacetan jalanan saat sore hari menjelang di mana Para pekerja berebut pulang saling mendahului.

Menimbulkan kemacetan parah di jalanan, rindu kuliner khasnya rujak cingur, lontong kupang yang cukup cukup menggugah selera hanya dengan membayangkannya saja tak akan cukup rasanya. Lidah seakan berdecap ingin segera menikmati kelezatannya, mencium aromanya yang khas, rindu jalan – jalan di taman pinang yang selalu ramai dipenuhi oleh para pedagang mulai dari penjual makanan perabotan dan berbagai jenis kebutuhan.

Semua ada di sana dengan harga yang cukup terjangkau membuatnya menjadi tempat favorit warga Sidoarjo untuk menghabiskan akhir pekan terlebih dengan letaknya yang tak jauh dari gelanggang olahraga GOR sidoarjo yang setiap akhir pekan selalu ramai dipenuhi orang yang menghabiskan waktu.

Menikmati car free day di sana menjadi semakin meriah dan tak terlupakan. Riya hanya bisa membayangkan semua itu saat ini, ingin rasanya melampiaskan semua kerinduan ini kembali ke sana menghirup udara kota Sidoarjo, kembali berkumpul bersama dengan keluarga dan teman – temannya di sana.

 

“Sadar Ri, kamu sudah tidak punya keluarga sekarang,” batin Riya berkata.

Bagimana dia bisa lupa kedua orang tua dan adiknya, sudah tidak mau menerima dia lagi sekarang yang dia miliki hanya Dayat dan bayi dalam kandungannya.

 “Lagi mikirin apa sayang?“ Dayat datang menghampiri Riya yang termenung sendiri di luar kamar kost merangkul bahunya.

Hari ini kebetulan mereka sedang libur bekerja, Dayat ingin mengajak Riya makan di luar menikmati Quality time berdua, sejak Bu Kadek membuat aturan baru yang memisahkan kamar mereka. Dia tidak bisa leluasa bertemu dengan Riya. Di tempat kerja pun mereka jarang berinteraksi karena berbeda bagian.

Dayat mendapat bagian membersihkan lingkungan Mall, sementara Riya mendapat bagian menjaga toilet wanita, Dayat merasa cukup lega Riya mendapatkan bagian itu. Setidaknya dia hanya duduk menunggu sampai semua selesai menggunakan toilet kemudian baru membersihkannya tidak harus berkeliling mall dan mengerjakan pekerjaan yang terlalu berat yang mungkin akan berpengaruh pada kandungannya seperti pekerjaannya.

  Mereka hanya bisa berbicara saat jam istirahat atau saat berangkat dan pulang bekerja, Dayat sangat mengkhawatirkan keadaan Riya seperti saat ini Riya sering kali termenung sendiri.

 “Eh Day,” ujar Riya kaget tidak menyadari kehadiran Dayat.

“Nggak mikirin apa – apa kok, cuma kangen Sidoarjo.” 

Lihat selengkapnya