Sudah lama sejak kemunculan Saros, hidup Flo tidak berubah, datar seperti biasanya. Suatu hari, kelas Flo melakukan pelajaran dilab. Pelajaran yang dilaksanakan di jam akhir sekolah itu membuat para siswa langsung mengangkut semua barang - barang mereka agar setelah selesai mereka dapat langsung pulang tanpa harus kembali ke kelas, mengingat jarak lab dan kelas mereka yang berbeda dua lantai.
Namun, Arin dengan segala keajaibannya meninggalkan hpnya dikelas. Sebagai teman yang baik pun, Flo menemani Arin kembali ke kelas. Flo dengan rasa malas yang sudah memuncak berkata pada Arin untuk menunggu di depan tangga yang jaraknya tidak jauh dari kelas mereka. Bahkan, Flo dapat melihat anak - anak yang membolos pelajaran terakhir berkeliaran disana. Sekarang memang belum jam pulang sekolah, pelajaran di lab selalu lebih cepat dari keharusannya sehingga mereka dapat berkeliaran seperti ini.
Flo menyenderkan badanya ke pembatas balkon menikmati pemandangan sekolahnya dari atas. Waktu berlalu cukup lama untuk ukuran orang yang mengambil HP membuat Flo penasaran kemana anak itu berada. Flo membalikkan badannya untuk melihat ke arah kelasnya. Dia terkejut ketika melihat Saros dalam jarak yang dekat dari tempatnya saat ini. Tatapan mereka bertemu, tetapi hanya sebentar saja sebelum keduanya mengalihkan pandangan.
“Eh, lo, tau Bian dimana ngga?” tanya Saros mendadak membuat Flo yang tadinya memalingkan tatapan kembali menatap pemuda itu. Flo cukup kaget mengetahui Saros tahu bahwa dia sekelas dengan Bian yang merupakan salah satu jajaran murid eksis disekolahnya. Padahal keduanya tak pernah bertukar sapa. Saros memang beberapa kali mengunjungi kelas Flo, tetapi untuk mengetahui keberadaan dirinya, Flo cukup kagum.
“Kurang tau ya, mungkin ada dikelas karena bolos, soalnya dia tadi engga ke lab” jawab Flo. Saros mengangguk - anggukan kepalannya. Setelahnya, Arin datang dengan berlari sekuat tenaga sambil mengucapkan beribu maaf karena keasikan mengobrol hingga lupa waktu. Arin berhenti menyapa Saros lalu langsung menarik tangan Flo. Flo yang dalam tarikan Arin menyempatkan dirinya untuk menunduk sedikit sebagai salam pada Saros.
Setelah kejadian itu, semua berjalan seperti biasanya. Flo dan Arin pun menginjakkan kakinya sebagai siswa tingkat dua di sekolah menengah atas. Berita lainnya adalah Saros sekelas dengan mereka berdua.
Hari pertama, Arin habiskan dengan berkenalan dan menyapa orang lain. Sementara, Flo memilih untuk berdiam diri karena tidak tidur akibat begadang menghabiskan anime yang baru ia temukan. Arin juga tidak mengajaknya begitu melihat wajah penuh penolakkan milik Flo. Flo memang seorang otaku atau di Indonesia dikenal sebagai Wibu. Namun, dirinya bukanlah orang yang menggumbar kegemarannya. Pembawaanya yang tenang membuat orang lain jarang menyadari hal ini pula. Flo sendiri tidak pernah berniat untuk menutupi.