CHRISTABEL QUEENZA

Basmalahku
Chapter #3

Part.2



 Kini Aidel, Zaki, dan Abel tengah menikmati makan malam di sebuah restoran. Mereka memutuskan untuk makan malam di luar untuk menyambut kedatangan Aidel.

AIDEL GEVARIEL PANAIT, adalah kakak laki-laki Abel satu-satunya. Aidel sudah menyelesaikan kuliahnya dan mempunyai perusahaan di Bali. Walaupun demikian, Zaki tidak pernah berkunjung ke sana atau ke perusahaan yang di pimpin oleh Aidel. Zaki tidak pernah berkunjung kesana dengan alasan sibuk.

Setelah mendengar Zaki, ayahnya akan menikah minggu depan, Aidel langsung memutuskan untuk terbang ke Jakarta.

Ia tidak terlalu menyetujui niat ayahnya ini.

Tetapi karena Zaki tetap bersikeras untuk menikah, mau tidak mau Abel dan Aidel harus menyetujuinya.

"Ayah, nanti kalau ayah udah nikah lagi, kira-kira kita masih bisa dinner kayak gini, nggak?" tanya Abel.

Zaki mengelus kepala putrinya dengan lembut.

"Tentu saja sayang. Ayah janji, ayah janji semuanya ngga akan berubah," ucapnya dengan yakin.

Sementara Aidel tengah menatap Abel dalam.

"Kenapa kak?" tanya Abel yang sadar di perhatikan oleh kakaknya.

"Ini udah hampir larut, sebaiknya kita pulang. Besok kamu sekolah, kan?''

"Iya kak."

Setelah menyelesaikan makan malamnya mereka memutuskan untuk pulang.

Sampai di kamar Abel langsung merebahkan tubuhnya di ranjang king size milik kakaknya.

Abel selalu tidur bersama kakaknya tiap kali kakaknya pulang.

"Bel, mandi dulu dek. Masa mau tidur bau kekgitu," kata Aidel yang keluar dari kamar mandi dan mengeringkan rambutnya.

"Besok aja ya kak, ngantuk."

Huammmmm

Abel menguap panjang. Melihat itu Aidel menghela nafasnya pelan.

"Yaudah ganti baju aja, masa tidur pake celana jeans kayak gitu," kata Aidel dan memilih piyama motif doraemon kepada Abel.

Abel gadis cantik yang sangat manja, apalagi saat bersama dengan Aidel. Walaupun manja, Abel sudah punya usaha.

Ia mengelola cafe yang di berikan kakaknya, Aidel.

Abel dengan malas berjalan ke tempat ganti baju.

Setelah selesai, Abel melihat kakaknya yang masih fokus dengan laptopnya.

Abel duduk di samping kakaknya sambil beberapa kali menguap.

Aidel melirik Abel, "Tidur sayang ...."

Lihat selengkapnya