Kini Abel, Hendra, dan Charen berada di depan sebuah cafe yang bernama Queen cafe.
"Yuk!" ajak Abel setelah Hendra memarkirkan mobilnya. Di susul Hendra dan Charen di belakang.
"Julia, kayak biasa ya, dua!" pesan Charen kepada salah satu waiters yang bertugas menulis pesanan.
"Oke siap," sahut Julia yang bertugas menjaga kasir dan menulis pesanan tersebut.
"Lo apa, Bel?" tanya Charen.
"Gue mau panggil kakak dulu, siapa tau belum makan siang," sahut Abel kemudian mulai beranjak meninggalkan meja yang mereka tempati.
"Okee, kita tunggu," balas Charen.
Beberapa saat kemudian Abel datang di susul Aidel di belakang.
Hendra dan Charen menyalami tangan Aidel.
"Gimana kabar kalian?" tanya Aidel.
"Kabar baik kak. Kantong doang yang kurang," balas Charen sambil cengengesan.
"Garing!!"
Abel menoyor kepala Charen. Di Sertai kekehan dari keempatnya.
Merekapun mengobrol sampai lupa waktu.
------
Malam ini, keluarga Zaki dan calon mama barunya mengadakan dinner di salah satu restoran ternama di Jakarta. Berhubung karena pernikahan akan berlangsung dua hari lagi.
Abel sudah di rias sangat cantik tetapi masih terkesan sederhana oleh Aidel. Setiap keluar bersama Aidel, dialah yang akan menentukan outfit yang akan Abel kenakan dan menambahkan sedikit riasan untuk Abel. Sesayang itu Aidel kepada Abel, adik kecilnya.
"Ayah, mereka masih lama nggak sih?" tanya Abel sambil menikmati ice creamnya.
"Dari tadi adeknya kakak ngomel aja, udah makan aja ice creamnya. Kalau udah lapar pesan makan duluan aja sayang ...."
Aidel mengacak rambut adiknya membuat Abel mengerucutkan bibirnya lucu.
"Ya udah bareng kakak. mau makan apa, Dek?" tanya Aidel.
"Velluto belgian waffle gelato," jawab Abel antusias. Sebenarnya Aidel sudah tau pesanan Abel. Karna itu adalah makanan favorit Abel.
"Ayah, mau makan apa?" tanya Aidel lagi setelah mencatat pesanan Abel.
"Samain aja kak, sama hot cappuccino. Itu dulu aja, tambahannya nanti lagi."
Aidel menulis pesanan tersebut dan memberikan kepada waiters yang sudah menunggu di samping meja.
"Yah, nanti kalau ayah udah nikah lagi, kira-kira kita masih bisa nggak dinner kaya gini?" tanya Abel.
"Tentu saja, sayang. Ayah janji setelah ayah nikah lagi, semuanya akan tetap seperti ini, nggak bakalan ada yang berubah. Perubahannya paling jumlah kita lebih banyak," ucap Zaki dengan antusias.
"Makasih ayah." Abel memeluk ayahnya.
"Sama-sama sayang." Zaki mencium puncak kepala Abel. Bersamaan dengan itu, seorang wanita paruh baya dengan seorang gadis dan anak laki-laki menghampiri mereka.