Abel duduk termenung di kamar kakaknya sambil menunggu Aidel yang tengah mandi.
"Dek, kamu ga mau mandi?" tanya Aidel yang entah sejak kapan berdiri di samping Abel.
"Ha, kenapa tadi kak?" Abel ketahuan melamun.
"Kamu mikirin apa, hm?" Aidel duduk di sebelah adiknya.
"Gapapa kok kak. Abel cuman ngantuk," ucap Abel mengelak. Walaupun ia lega karna kamarnya tidak jadi di ambil alih Gita, tapi masih ada hal yang membuat pikiran Abel tidak tenang.
Flashback on
"KAK ILHAM APA-APAAN SIH, PAPA AJA UDAH IZININ!" teriak Gita membuat Ilham menggeram marah.
"Gita, udah malam. Jaga bicara kamu," ujar Rani lembut.
Abel menghampiri Ilham.
"Kak Ilham, ini kamar Abel kak. Tolong bantu Abel suruh Gita pindahin barang-barangnya. Di kamar tamu juga luas. Dia bisa hias juga sesukanya, Kak," ucap Abel dan langsung melenggang pergi dari sana.
Aidel menghampiri Zaki, "Untuk pertama kalinya ayah mengingkari janji ayah," ucap Aidel setengah berbisik. Namun masih terdengar kemudian mengikuti Abel ke kamarnya.
Meninggalkan Zaki yang tengah mematung memikirkan apa yang sudah di lakukannya kepada kedua anaknya itu terlebih kepada Abel.
"Gita, lo pilih pindah sekarang, atau kita pulang dan tinggal di rumah sekarang juga!" ancam Ilham.
"Gita ... dengerin apa kata kakak kamu sayang," bujuk Rani.
"Ck, iya deh iya, ngeyel banget," ucap Gita dengan kesal dan berlalu begitu saja dari sana.
Ilham mengangkat semua barang Gita ke kamarnya di bantu oleh bi Hana, asisten di rumah tersebut yang sudah merawat Abel semenjak bayi.
Flashback off
Pagi ini, semua keluarga itu tengah menikmati sarapannya.
Setelah menyelesaikan sarapannya, Aidel segera bangkit di susul oleh Abel.
"Kita duluan, yah, ma,"pamit Aidel.
"Iya hati-hati," jawab Zaki dan Rani serentak.
"Trus, Gita sama siapa?" tanya Gita.
"Gue yang antar," sahut Ilham dingin.
Ya, hari ini hari pertama Gita sekolah di sekolahnya Abel.
Abel mengikuti Aidel ke bagasi karna seperti biasa, Abel akan di antarkan Aidel.
Dalam perjalanan, Abel hanya diam dan menatap dengan tatapan kosong ke depan.
"Dek, nanti pulang sekolah kamu ga ada rencana, kan?" Aidel membuyarkan lamunan Abel.
"Nggak kok kak, kenapa?"
"Kakak mau ajak kamu jalan-jalan, karna besok kakak harus pulang, Sayang."
"Secepat itu, Kak?"
"Ada urusan penting, Dek. Lagian kakak udah satu Minggu lebih loh disini. Urusan kali ini ga bisa di tunda, Dek," jelas Aidel.
Abel hanya diam memikirkan bagaimana keadaan rumah setelah ayahnya menikah lagi dan Aidel kembali ke Bali.
"Gapapa kan, Dek?"