CHRISTABEL QUEENZA

Basmalahku
Chapter #12

Part.11



"ABELL ...!"

Charen langsung berlari menghampiri Abel yang sudah terkulai lemah.

"Bawa dia ke UKS," teriak Charen kepada Hendra yang masih diam.

Charen menghampiri Gita dan langsung menjambak rambutnya, "Lo apa-apaan anjing."

Gita mencoba melepaskan cekalan tangan Charen, "LEPAS!" teriak Gita.

"Gue peringatkan sekali lagi sama lo, ya. Nyari masalah sama Abel, sama dengan cari masalah sama gue!" ujar Charen menekan setiap kalimatnya.

"Lo gatau apa-apa gausah ikut campur!" teriak Gita melihat Charen yang langsung pergi meninggalkan kantin.

Charen setengah berlari menuju UKS, menghiraukan ucapan Gita. Sampai di pintu UKS Charen langsung mendobrak membuat semua yang ada di dalam terlonjak kaget.

"Dasar ya ini cewek, ga ada lembut-lembutnya," kesal Hendra.

Melihat Abel yang sudah sadarkan diri, Charen langsung duduk di tepi ranjang tempat Abel istirahat.

"Lo ga papa kan, Bel?" tanya Charen cemas tanpa berniat menanggapi perkataan Hendra.

"Lo liat sendiri kan gue baik-baik aja, cuman kepentok doang tadi."

"Gapapa gimana, sampai mimisan kekgitu."

"Gapapa, Charen. Ke kelas yuk, bentar lagi guru masuk."

"Lo istirahat aja, ntar kalau udah baikan, lo masuk. Nanti gue yang izinin sama guru."

"Tapi gue udah gapapa." Abel menekan dadanya yang semakin perih. Dia butuh obat itu lagi sekarang.

"Gausah ngeyel deh lo, muka pucat gini bilang gapapa, sok kuat." Charen mulai kesal dengan Abel yang keras kepala.

"Iya, kamu istirahat dulu aja," sambung Hendra.

"Hmm, kalo gitu bawain tas gue, boleh?"

"Ntar gue anterin," ujar Hendra.

"Yaudah kita ke kelas dulu, kalau ada apa-apa kabarin kita," ucap Hendra dan berlalu dari UKS di susul Charen.

Setelah pintu ruangan di tutup kembali, Abel menghela nafasnya. Kemudian menepuk dadanya yang semakin menjadi.

"Hari ini jadwal check up," gumamnya.

Pintu kembali terbuka, Hendra muncul dengan membawa tas Abel.

"Kok cepet banget?" tanya Abel sambil menerima tasnya.

"Maraton," jawab Hendra sekenanya.

Abel terkekeh mendengarnya.

"Sarapan udah aku pesen tadi, kalau udah dateng kamu sarapan ya, habisin," lanjut Hendra.

"Siap, Bg os."

Hendra mengacak puncak kepala Abel, "Good girl." Dan langsung beranjak meninggalkan UKS.

Setelah kepergian Hendra, Abel langsung menyambar tasnya dan mencari botol obat tersebut. Setelah di temukan, Abel langsung menelan obatnya tanpa air.

Tok tok tok

Pintu UKS kembali di ketuk dan bi Ijah muncul dengan sepiring nasi goreng bersama teh manis hangat di atas nampan nya. Bi Ijah yang menjaga warung tempat favorit Abel dan kedua temannya nongkrong.

"Maaf ya Bi, malah ngerepotin jadinya."

"Gapapa, Neng. Bibi letakkan disini, ya." BiĀ  Ijah meletakkan nasi goreng dan teh manisnya di atas meja yang ada di sana. Abel mengangguk.

Setelah Bi Ijah pamit dan berlalu dari ruangan tersebut, Abel langsung memakan sarapannya.


---


"Selamat pagi anak-anak, kita punya teman baru lagi pindahan dari luar kota, silahkan perkenalkan diri kamu," ujar pak Dani, guru sosiologi yang terkenal baik dan ramah.

"Selamat pagi teman-teman, kenalin nama gue Aiman Haikal, biasa di panggil Haikal. pindahan dari Bali. Semoga kita bisa berteman dengan baik."

"Ganteng banget."

"Calon mantu mama"

"Manis banget senyumnya, mana ramah lagi."

"Calon masa depan ini, mah."

"Aaaaa, ayang."

"Punya gue," ujar Gita membuat seisi ruangan seketika menatap Gita dengan sinis.

"Dih tampang kayak lo, ga pantes buat pangeran kayak dia."

Terdengar bisikan-bisikan yang berasal dari kaum hawa mendambakan Haikal pertama kali bertemu.

"Heh malah ribut jadinya, kebiasaan ini cewek-cewek, berantem sama teman gara-gara cowok yang belum tentu mau sama mereka," ujar pak Dani mengundang tawa sekelas.

"Haikal, silahkan duduk di kursi yang kosong di samping Hendra," perintah pak Dani.

Haikal mulai berjalan menuju meja Hendra, "Bro, gapapa kan gue duduk disini?"

Lihat selengkapnya