CHRISTABEL QUEENZA

Basmalahku
Chapter #25

Part.24


"APA?!!"

Semua teman Haikal melebarkan bola matanya.

"Lo lagi becanda kan, Kal?" tanya Hans berusaha mencari kebohongan dari sorot mata Haikal. Tetapi hanya tatapan sendu yang ia dapatkan.

"Trus gimana keadaan Abel sekarang?" tanya Andriska yang juga termasuk salah satu anggota inti.

"Bukan Abel yang meninggal," sahut Haikal sambil menundukkan kepalanya.

"Jadi siapa? Bukannya lo bilang Gita berhasil melakukan misinya? Ngomong jangan setengah-setengah, dong," timpal Hans kesal.

Perkataan Hans di angguki oleh beberapa temannya.

"Charen," jawab Haikal singkat.

"Charen kenapa?" tanya Gilbert tidak sabar.

"Mending lo diem, biarin Haikal menjelaskan sendiri. Nggak sabaran banget," kesal Hengki sambil menggeplak bahu Gilbert.

"Sakit, bego." Gilbert mengusap bahunya pelan.

"Makanya diem," tukas Hengki. Suara bariton tersebut membuat ruangan tersebut seketika hening.

"Pas Abel akan di tabrak oleh orang suruhan Gita, Charen mendorong Abel ke pinggir, tapi dia nggak sempat mengelak."

"Akhirnya, Charen tertabrak dan sempat terguling beberapa meter kedepan, langsung di larikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya nggak tertolong." Haikal kembali menunduk.

"Dan Abel, kepalanya terbentur dengan keras dengan tiang listrik di pinggir jalan karena terkejut mendapat dorongan yang kencang dari Charen, dia, gegar otak."

"Sekarang gimana?" tanya Hans.

"Udah membaik, mungkin besok udah mulai masuk sekolah lagi."

"Trus gimana dengan Gita?" tanya Hans.

"Nah itu masalahnya sekarang. Gita malah semakin menjadi, bahkan sekarang dia memutar balikkan fakta. Kayaknya dia udah nyebarin berita hoax di sekolah bahwa Abel lah yang membunuh Charen."

"Kalau gitu, Abel bisa di bully dong," ujar Andriska.

"Bentar-bentar. Bukannya kemarin lo bilang mau ngabarin cowoknya Abel? Apa tanggapan dia?" tanya Hans.

"Dia cuman ngeread chat gue," kata Haikal.

"Wah benar-benar itu kadal."

"Emang berita di sekolah lo itu udah pasti?"

"Belum sih, itu cuman asumsi gue doang."

"Pastiin dulu," ujar Hans yang di angguki oleh Haikal.

Haikal mulai mengotak-atik ponselnya.

"Ini." Haikal menunjukkan foto sebuah mobil sedan.

"Ini mobil yang nabrak Charen?" tanya Andriska.

"Iya. Gue butuh bantuan kalian," ujar Haikal.

"Oke, Kal. Kirim aja fotonya ke grup. Ntar kita cari sama-sama," ujar Hans.


------


"ABEL!!"

Mendengar suara bariton dari Zaki membuat bulu kuduk Abel seketika berdiri.

"Mati gue," gumam Abel. Kalau sudah begini, pasti Gita sudah melakukan sesuatu yang membuat ayahnya marah kepadanya.

"ABEL, KAMU TULI. BUKA PINTUNYA!" terdengar suara Zaki yang berteriak sambil menggedor-gedor pintu kamar Abel.

Dengan malas, Abel turun dari tempat tidur untuk membukakan pintu.

"Ada ap-"

Plakk

Tamparan keras langsung mendarat di pipi Abel hingga kepalanya tertoleh ke samping.

Abel menatap ayahnya dengan tatapan datarnya. Ia sudah mengira akan mendapatkan amukan dari ayahnya.

"Apapun alasan ayah marah, jangan sekarang, Yah. Abel mohon, Abel lagi capek. Biarin Abel istirahat," mohon Abel sambil menatap ayahnya.

Zaki dapat melihat keadaan Abel yang sedikit kacau dengan kantung mata yang hitam.

"Apa benar kamu sudah membunuh Charen, Abel?" tanya Zaki tanpa menghiraukan ucapan Abel.

Abel langsung melebarkan matanya, "Nggak ayah. Abel nggak mungkin ngelakuin itu."

"Halah, maling mana ada yang ngaku, Pah," tukas Gita yang sudah berada di belakang ayahnya bersama dengan Rani.

"Astaga, Abel. Mama nggak nyangka kamu ngelakuin hal ini, nak," sindir Rani membuat Zaki mengepalkan tangannya.

"Tante nggak usah ikut campur," sela Abel.

Lihat selengkapnya