Chrive

Shiina Lee
Chapter #6

Bab 5

“Jesse! Jesse! Itu apa?” kataku sambil menunjuk sesuatu.

“Itu mesin sinar X. Jadi, kalau kita mau masuk, bawaan kita harus lewat sana dulu. Nanti diperiksa bawaan kita, apa mengandung barang-barang yang dilarang atau tidak,” Jesse menjelaskan dengan gaya seperti pemandu wisata.

“Barang yang dilarang, misalnya?”

“Hmm... bahan-bahan yang mudah terbakar... Dan beberapa jenis makanan atau minuman tertentu, misalnya durian.”

“Durian?”

“Iya, kan durian baunya kuat, jadi mungkin mengganggu penumpang yang tidak suka? Saya juga tak terlalu mengerti...” katanya sok formal.

“ ‘Saya’? Hahaha! Ga biasanya lo pake saya,” kataku, “Biasanya aja ke guru pakai ‘aku’...”

“Udah, sekarang kita stop di sini, sekalian nungguin temen kita yang lain,” Jesse dan aku duduk di kursi dekat sebuah cabang restoran cepat saji. Sudah ada kira-kira 20-an anak yang menunggu. Memang, kami diminta berkumpul di sini dulu untuk diabsen.

***

“Ves, lo dapet tiket nomor berapa?” tanya Dio, begitu kami semua selesai menerima tiket yang dibagikan oleh wali kelas kami.

“15-A.”

“Wah, deket jendela tuh! Gue juga di row A!" sahut Aria sambil menunjukkan tiketnya.

“Iya, tapi gue sendirian. Gue, kan, nomor absen terakhir, jadi baris berikutnya itu anak kelas lain.”

“Haduh, jangan pasang tampang kayak orang mau nangis gitu, dong! Nanti gue tukeran tiket sama anak yang pegang 15-B, deh!” Jesse merangkulku.

“Apanya yang mau nangis?!”

“Iya, iya, tau , deh, yang semalem habis ketemu sang pujaan hati lagi," Jesse berbisik di telingaku.

Aku terkesiap, “Darimana lo ta-”

Lihat selengkapnya