Chrive

Shiina Lee
Chapter #13

Bab 12

Yves

Ada untungnya juga sekarang aku bekerja di tempat Papa. Aku lebih bebas meminta izin tanpa merasa sungkan, karena Papa hampir selalu siap menggantikanku mengajar jika aku tak bisa, kecuali kalau Papa ke luar kota untuk mengurus cabang Gema Nada yang lain. Dulu, saat di toko buku, mau minta izin tidak masuk aku tak enak. Meski banyak tugas ataupun walau aku sedang sakit, kalau memang itu jadwalku, aku sebisa mungkin harus tetap bekerja.

Awalnya kukira pekerjaan baruku hanyalah pekerjaan yang kulaksanakan karena semata-mata ingin bersama Christin lebih lama lagi. Namun, seiring waktu, aku mulai menikmatinya juga. Semua berawal dari pianis band pengiring Christin, yang akhirnya tahu kalau aku bekerja jadi guru piano di sekolah musik Papa.

***

“Kamu yang namanya Yves?” tanya Pak Jim, pianis itu, saat aku sedang istirahat sejenak selesai mengajar.

“Ah, iya, Pak,” kataku.

“Anak saya, Kelly, diajar sama kamu."

Aku mengangguk.

“Dia bilang kalau diajari kamu sangat menyenangkan. Dia juga kagum karena kamu di usia semuda ini sudah bisa jadi guru piano."

“Terima kasih, Pak," mendengar pujian seperti itu membuat rasa bahagiaku melambung sesaat, sebelum akhirnya ia melanjutkan perkataannya.

“Kamu mau ikut tampil di konser Christin?"

Mataku melebar, "Eh? Christin?"

"Iya, kalian saling mengenal, kan?"

'Bukan hanya kenal, sih, Pak,' ingin kuutarakan hal itu, namun urung kulakukan.

"Tapi, Pak ...."

Pak Jim menceritakan bahwa istrinya sedang sakit dan butuh perawatan khusus di luar negeri, sehingga ia harus vakum untuk menemani istrinya.

"Bagaimana?" Pak Jim mengakhiri kisahnya, "Nanti saya bicarakan sama manajernya Christin.”

Aku menelan ludah. Ya ampun, aku kan takut tampil di depan banyak orang!

“Kebetulan juga, banyak lagu di album terbaru yang ada pianonya. Kalau Christin terus yang main piano, nanti orang-orang bisa bosan. Kamu juga saya lihat lumayan dekat dengannya, dan saya pikir kamu bisa cocok mengiringi dia.”

Mungkin tidak terlalu buruk juga. Apalagi selalu ada Christin yang menemaniku saat tampil, sehingga aku tak terlalu menjadi pusat perhatian. Aku juga dapat menghabiskan waktu lebih banyak dengannya.

“Mau?”

Perlahan, aku mengangguk.

Lihat selengkapnya