Yves
Sosok yang sudah lama kurindukan itu kini ada di depan mataku, samar-samar. Wajahnya tak jelas, namun aku tahu pasti kalau itu Christin.
Apakah ini mimpi? Ataukah nyata?
Ia terlihat begitu jauh. Aku tak bisa menggapainya.
Sebuah suara muncul dalam kepalaku.
“Yves, berhati-hatilah, atau kau akan kehilangan Christin, orang yang paling kau sayangi itu.”
Sosok itu perlahan menjauh, memudar dari pandanganku, sebelum aku sempat mengejarnya.
***
“Christin! Jangan tinggalin aku!”
Aku terbangun. Napasku memburu dan bajuku basah kuyup oleh keringat. Mimpi ... Aku yakin itu hanya mimpi.
Kalimat yang ada di mimpi itu .... Suara yang bergema dalam kepalaku .... Apa maksudnya?
Tiba-tiba kepalaku terasa sangat sakit mengingatnya. Aku baru sadar, sudah lebih dari tiga bulan sejak aku terakhir kali mengontak Christin, karena terlalu sibuk dengan audisi. Pasti Christin marah besar, atau bahkan mungkin sudah menemukan pengganti diriku? Semoga saja tidak begitu.
Masih jam 4 pagi. Aku sudah tak bisa lagi tidur gara-gara mimpi itu. Aku menyalakan komputer dan menghubungkannya ke Internet, lalu menyalakan browser untuk kemudian membuka e-mail-ku. Ada puluhan e-mail masuk. Setelah menghapus e-mail spam, akhirnya aku mendapatkan satu e-mail dari Jesse, beberapa e-mail dari orangtuaku, dan sisanya dari Christin. Kuputuskan membuka e-mail dari orangtuaku, yang isinya menanyakan kabarku dan mengirimkan foto-foto liburan mereka berdua, kali ini ke Labuan Bajo. Semenjak aku di Jerman, mereka memang kerap menghabiskan waktu berlibur berdua, membuatku merasa lega karena hubungan Papa dan Mama yang bertambah akrab. Dengan cepat aku mengetik balasan e-mail dan mengirimkan foto-foto dokumentasi selama aku latihan piano concerto bersama klub orkestra, dan juga saat konser tadi sore.
Kemudian kubuka e-mail dari Jesse.
From: Jesse Claude (jesse_s_email@mail.com)
Subject: Masih inget gue?
Woi, Ves, gimana kabar lo? Satu setengah tahun lebih lo ga pernah kabar-kabaran sama gue lagi. Gue tanya yang lain, dan mereka juga pada ga tau kabar lo. Lo kemana aja, sih? Bahkan waktu gue nulis nih e-mail, gue ragu e-mail lo udah ganti apa kaga.
Aku tersenyum. Memang aku tak sempat memberitahu mereka, karena kesibukanku.
Btw, lo udah putus sama Christin ya? Christin soalnya lagi deket-deket sama cowok artis. Cuma gosip, tapi gue berharap gosip itu ga bener. Sayang kalo lo putus sama Christin.
Aku menahan napas. Deket-deket sama cowok artis? Aku berharap semoga gosip yang dikatakan Jesse tidak benar adanya.
Aku buru-buru mengetik e-mail balasan untuk Jesse.
To: Jesse Claude (jesse_s_email@mail.com)
Subject: Mana mungkin gue lupa sama lo?
Kabar gue baik-baik aja, cuma memang sibuk banget di sini. Sorry.
Soal Christin, gue juga berharap semoga itu ga bener. Kalau kabarnya udah jelas, tolong kabarin gue, ya. Gue belom putus sama dia soalnya. Gue percaya banget sama dia, dan gue ga mau dia menyalahgunakan kepercayaan gue.
Sent. Tinggal e-mail dari Christin yang belum kubuka. Ada beberapa e-mail. Aku memutuskan untuk membuka dari yang paling awal dikirim lebih dulu. Jantungku terasa berhenti sesaat ketika jemariku membuka e-mail pertama, yang disertai foto Christin di dalamnya.
From: Christin Aurelia (ch_aurelia@mail.com)
Subject: Semangat, Yves sayang! *\^^/*
Ayo, Ves! Semangat, ya, untuk audisi tahap keduanya! ^^/
Satu hal: jangan tegang! Kelemahan kamu itu, tuh. Kalau tegang, semua bisa berantakan. Walau aku ga temenin kamu supaya kamu ga takut lagi tampil di panggung, tapi aku percaya Yves pasti bisa!
So, berjuang, ya! OK, OK? Nanti kalau udah masuk klub (dan aku yakin kamu pasti masuk!) Kabarin aku! :D
Oh, iya, Ves, aku mau minta tolong satu hal sama kamu. Boleh?
Jangan bahas maupun menyinggung Gratia di depanku.
-Christin-
----------------------------------------------------
From: Christin Aurelia (ch_aurelia@mail.com)
Subject: hiks T-T
Yves sayang ....
Kok udah 2 minggu kamu ga bales e-mail-ku?
Aku kangen, nih .... T-T
Masih sibuk sama audisi, ya? Semangat, ya, Sayang! Istirahat yang cukup, jangan terlalu diforsir latihannya, supaya bisa fokus! Jangan lupa makan juga, kamu kalau kecapekan selalu lupa makan :(
Nanti kalau udah selesai audisinya, jangan lupa bales e-mail-ku, ya! ^^
----------------------------------------------------
From: Christin Aurelia (ch_aurelia@mail.com)
Subject: ...
Udah satu setengah bulan kamu ga bales e-mail-ku, dan jujur aja, aku takut kamu menjauh gini karena e-mail-ku waktu itu yang minta supaya kamu ga bahas Gratia lagi. Maafin aku, ya, Ves. Tapi sejujurnya aku cemburu karena di setiap e-mail-mu kamu selalu bercerita tentangnya. Sampai-sampai aku bingung, dia sama kamu hubungannya sebenarnya apa, sih?
Atau jadwalmu mungkin padet. Tapi kamu bisa ga coba meluangkan beberapa jam waktumu untukku? Aku ga minta banyak-banyak, asalkan seminggu atau dua minggu sekali kayak dulu aja udah cukup buatku. Tapi bukan berarti kamu menjauh gini. Cukup dengan membalas e-mail-ku aja, sebenernya aku udah cukup bahagia, kok, Ves. Setidaknya aku tau kamu masih memikirkan aku.
Kadang aku berpikir, sebenarnya sekarang kamu anggap aku itu apa?