Chrive

Shiina Lee
Chapter #25

Bab 24

Yves

Sudah beberapa menit berlalu dari tanggal 23 April, ulang tahun Christin, dari jam waktu Indonesia. Aku masih saja terpaku di depan komputer, menatap kolom e-mail yang sudah berkali-kali kuhapus dan kutulis kembali. Rasanya apa yang kulakukan bertentangan dengan hatiku. Ingin sekali aku mengucapkan selamat ulang tahun pada Christin, memberinya kado seperti tahun lalu, dan kami mengobrol di messenger berjam-jam. Kemudian aku berharap kado dariku, yang selalu kubeli dengan susah payah dari uangku sendiri, disenangi olehnya. Namun, sekarang aku sadar aku tak bisa melakukan itu. Mengingat bahwa kami sudah putus, membuatku segan untuk mengucapkannya.

Aku menghela napas. Dadaku terasa sakit dan mataku berkaca-kaca. Aku kangen sekali pada Christin, tapi aku tak bisa menghubunginya. Dengan cepat, kuketik nama yang selalu ada di benakku itu di kolom search engine. C-h-r-i-s-t-i-n- -A-u-r-e-l-i-a ....

***

Aku tak percaya dengan penglihatanku sendiri. Artikel tentang pesta ulang tahun ke-17 Christin, yang diadakan oleh pacar barunya, muncul di halaman 1 search engine. Pacar baru! Yang benar saja?!

PESTA SWEET SEVENTEEN CHRISTIN AURELIA: Bukti Hubungan Dekat antara Caesar dan Christin Benar Adanya

Jakarta, hotgossip.com – Penyanyi dan artis Christin Aurelia, atau yang biasanya lebih dikenal dengan panggilan Christin, merayakan ulang tahunnya yang ke-17, (23/4) kemarin. Pesta ulang tahun penyanyi yang baru saja menyelesaikan shooting film perdananya, Journey of Love, ini diadakan di rumah Caesar Cahyadi, lawan mainnya di film tersebut. Caesar, yang juga merupakan anak dari Edi Cahyadi, pemilik rumah produksi Cahyadi Production, mengatakan bahwa pesta ini diadakannya sekaligus untuk memberitahu pada publik bahwa ia dan Christin resmi berpacaran. Caesar dan Christin terlihat sangat mesra, bahkan mereka sempat berdansa di pesta yang diadakan dengan konsep outdoor pool party tersebut.

Christin dan Caesar memang sudah terlihat dekat sejak shooting yang mempertemukan mereka berdua dimulai, sekitar 8 bulan lalu. “Kami memang sudah dekat sejak lama, tapi kami baru pacaran sekitar seminggu yang lalu,” imbuh Caesar kepada kami.

Christin memang diketahui sudah beberapa kali berganti pasangan. Terakhir kali ia diketahui berpacaran dengan Yves Michaelo, seorang pianis muda yang kini sedang menempuh kuliah di Jerman. Yves pernah beberapa bulan tampil sebagai pengiring dalam penampilan Christin, sebelum akhirnya kabarnya tak lagi diketahui media. Sejak saat itu, hubungan mereka dikabarkan putus, walau ada juga beberapa sumber yang menyebutkan bahwa mereka menjalani long distance relationship (LDR).

***

Gratia

“Ini ga bisa diterima, Gras! Dia ... dia .... ternyata memang dia selingkuh di belakang aku,” Yves terlihat sangat terpukul, membuatku agak cemburu. Aku hanya bisa terdiam melihat itu semua, tak tahu harus berbuat apa.

“Gras, pusing aku ....” Yves menelungkupkan kepalanya di meja. “Biarin aku sendiri dulu, Gras .... Maaf ....” ia berkata lemah, nadanya terdengar sangat sedih. Aku meninggalkannya. Kelihatannya pundaknya bergetar menahan tangis. Yves yang biasanya tegar kini kelihatan sangat rapuh. Apa yang harus aku lakukan?

“Dia bakal baik-baik saja, Gras. Percayalah,” kata Takumi ketika aku menceritakan itu semua, “Kamu tahu? Yves itu tipe orang yang tertutup, yang ga bakal mau menangis di depan orang banyak seperti ini.” Takumi tersenyum, “Tapi dia juga perasa. Walau dia ga menangis, tapi pasti hatinya amat terluka kalau dikhianati habis-habisan seperti itu. Dan, kalau dia menyuruh kita menjauh dulu, artinya dia sedang mencari cara untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Besok pasti juga dia akan baik-baik saja, kecuali kalau ada masalah lagi. Ingat yang waktu dia marah padamu itu? Besoknya dia berusaha bersikap seperti biasanya kan, walau itu mungkin sangat berat baginya.”

“Bagaimana kamu bisa tahu?”

“Yves, kan, bukan temanmu saja,” Takumi tersenyum lebar, “Begini-begini, dia juga sering cerita padaku.”

***

Perkataan Takumi benar, bahkan hasilnya jauh di luar dugaanku.

“Gras, aku mau, kok, pacaran sama kamu.”

Yves yang bilang begitu. Ya, Yves, yang kemarin bahkan masih kelihatan sangat terpukul dan rapuh.

“Serius, nih, Ves?”

“Iya, Gratia Wulandari. Aku serius, kok,” aku menatap matanya, yang memang tak tampak sedikit pun kebohongan di sana.

“Umm ....”

Lihat selengkapnya