Gratia
Yves sakit. Hari terakhir ujian, saat mengerjakan ujian dia tiba-tiba pingsan.
“Kelelahan,” kata dokter yang bertugas, “Dia harus banyak istirahat.”
Aku tertunduk menyesal. Aku sebenarnya sudah menyadari kalau beberapa hari terakhir Yves terlihat agak pucat, tapi aku tak berani menegurnya, karena dia sudah bilang mau memberitahukanku kalau dia sakit. Gara-gara ini, dia harus mengikuti ujian ulang untuk hari terakhir.
***
Yves
Aku mendapati diriku terbangun di ruang kesehatan. Terakhir kali aku ingat, aku sedang mengerjakan soal ujian, sebelum akhirnya aku merasa kepalaku yang terasa sakit terasa semakin berat, pandanganku berkunang-kunang, lalu semuanya gelap.
Aku menatap Gratia, yang duduk di sampingku. Matanya memerah, sepertinya habis menangis.
“Gratia,” aku mencoba memanggilnya.
“Ves, kenapa kamu ga kasih tau aku?” isaknya. Matanya berkaca-kaca.
“Maaf,” hanya kata itu yang bisa aku keluarkan. Aku yang salah. Aku yang telah bertindak gila dengan tak tidur tiga hari berturut-turut. Entah kenapa saat itu aku seperti punya stamina yang tak habis-habis, padahal biasanya tak tidur sehari saja sudah cukup untuk membuatku lelah luar biasa.
Selama tiga hari itu, aku terus-menerus belajar untuk ujian, berlatih untuk lomba dan konser tahunan, serta menerjemahkan buku dari bahasa Inggris ke Jerman, dimana dua-duanya sebenarnya bukan bahasa ibuku. Memang, buku tentang sejarah musik, jadi aku bisa sekalian belajar. Tapi buku ini tebalnya bukan main. Rasanya tubuhku tak ada capeknya, walau kepalaku sudah berdenyut sakit dan badanku sudah beberapa hari ini demam. Ternyata puncaknya hari ini. Sekarang badanku terasa amat lemas dan kepalaku serasa dihantam benda berat.
“Yves, bagaimana keadaanmu?” Takumi menghampiriku. Aku tersenyum, “Kecapekan aja.”
Aku tak boleh terus-terusan lemah begini. Aku harus lebih berusaha. Masih ada sekitar tujuh bulan lagi untuk berjuang keras. Kalau terus bersantai-santai, aku tak bisa maju.
“Ves, aku ngerti, kamu orangnya ambisius,” Takumi berkata pelan, “Tapi ingat, kamu harus tahu batasmu juga. Istirahat yang cukup.”
“I don’t have time to rest, Takumi. Pekerjaanku terlalu banyak. Kadang aku berpikir, kapan ini akan berakhir. Aku capek, tapi aku tak ada waktu untuk sekadar memejamkan mata. Kalau ga begini, aku ga bisa mencapai impianku ....”
Takumi dan Gratia tersenyum dan memegang tanganku.
“Kamu jangan menanggung semuanya sendiri, Ves. Kami akan selalu siap membantumu, kok,” Gratia mengusap kepalaku.
“Kalau sendirian, mungkin memang berat. Tapi kamu bisa membagi tugasmu kepada kami, kalau kamu mau. Itu gunanya teman, kan?” giliran Takumi yang berpendapat.
Aku mengangguk, “Thank you, Gratia, Takumi ....
***
Jesse
Yah, sekaranglah saatnya gue melaksanakan rencana Yves. Gue ga boleh nyia-nyiain kepercayaan Yves ke gue. Beruntungnya dia punya temen stalker kayak gue.
“Nyari ‘target’ ga usah ribet-ribet, Jesse. Gue denger, Caesar Cahyadi itu artis pendatang baru yang lumayan terkenal, kan? Jadi mendingan lo cari tau tentang dia. Dia syuting di mana, ato jumpa fans di mana. Nanti lo tinggal cari satu cewek di sana. Beres, kan?” kata Yves waktu itu.
Gue cari info tentang Caesar Cahyadi di internet. Ternyata udah ada official site-nya. Jadi lebih gampang kalau begini.
Caesar Cahyadi. Artis pendatang baru, namun mulai naik daun. Umurnya baru 20 tahun, artinya gue harus mencari ‘target’ yang seumuran dia, atau lebih muda.
Dia anak pemilik rumah produksi Cahyadi Group, yang terkenal dalam memproduksi film layar lebar. Mulai terjun ke dunia entertainment setahun lalu. Film debutnya adalah When Two Become One, dimana ia hanya menjadi figuran. Namun karena aktingnya memukau, ia bahkan sempat masuk nominasi Pendatang Baru Terbaik di Anugerah Film Indonesia. Di film keduanya, Journey of Love, ia diangkat menjadi tokoh utama, berpasangan dengan Christin.
Sekarang ia sedang mengadakan tour promosi film Journey of Love. Gue langsung meng-klik jadwal-jadwalnya. Untuk promosi di Jakarta, mereka bakal ngadain Sabtu ini. Artinya, Sabtu ini gue bisa ke Plaza Nusantara, tempat diadakannya promosi itu.
***
jesseclaude: Halo, sayangku!
yves.michaelo: Gimana, Jesse? Ada kabar?
jesseclaude: Yep. Gue udah ada info bagus. Bentar, gue kirim dulu.
yves.michaelo: Jadwal promosi Journey of Love?
jesseclaude: Mereka tokoh utama disana, inget? Pasti mereka ikut promosi. Ini dari situs resminya.
yves.michaelo: Hebat lo, Jesse! Thanks, ya.
yves.michaelo: Jadi, lo Sabtu ini ke Plaza Nusantara, kan?
jesseclaude: Pasti, dong.
yves.michaelo: Sip.
jesseclaude: Kasih apa, hayo, ke gue kalau berhasil?
yves.michaelo: Gue cariin cewek Jerman, deh! Biar lo jangan jomblo melulu.
jesseclaude: Iya, kasian, nih, gue jomblo terus. Aria sama Dio udah ada cewek. Lo juga, cepet amat dapet yang baru.