Christin
“Caesar, lo keterlaluan!”
Aku menangis di kamarku, setelah memergoki Caesar sedang bersama dengan seorang cewek yang aku tak tahu siapa dia, saat aku memergokinya berdua di sebuah kafe. Mereka kelihatan sangat mesra. Kenapa harus selingkuh diam-diam begitu? Di saat aku sudah terlanjur mencintainya, dia malah mencampakkan aku begitu saja.
Panggilan masuk dari Caesar terus membuat ponselku bergetar. Mungkin ia ingin meminta maaf, atau menjelaskan kejadian tadi, aku sudah tak peduli. Apalagi info ini sudah dimuat di berbagai Internet dan majalah gosip, yang semakin membuat hatiku terasa sedih.
***
Tinggal aku sendiri yang menangis, menyesali perbuatanku sendiri. Ternyata Caesar sama saja seperti cowok-cowokku yang dulu, yang hanya menginginkan penampilanku atau hartaku saja. Aku memilihnya tak lain karena waktu itu aku kesepian, tak ada Yves di sisiku.
Yves ... mendadak aku merasa sangat kangen dengannya. Memikirkannya membuat hatiku sakit. Dia begitu menyayangiku, tapi aku malah minta putus darinya. Aku tak mau mencoba mengerti kesibukannya. Ternyata memang, sampai saat ini, dia satu-satunya orang yang mau mencintai aku apa adanya. Tapi, aku malah meninggalkannya.
Apa kabarnya dia sekarang? Aku mencoba membuka e-mailku, hendak menulis e-mail untuk Yves setelah sekian lama.
To: Yves Michaelo (yves.michaelo@mail.com)
Subject: Ves ....
Maafkan aku. Aku sadar, aku menyesal. Caesar ternyata tak seperti yang kuharapkan. Aku sudah putus dari dia. Kalau tahu begini, harusnya aku tetap memilihmu dulu. Harusnya aku bisa mengerti kalau kamu sibuk. Bukannya malah memutuskanmu begitu saja.
Mungkin kamu tak mau, namun aku sangat berharap kita dapat menjalin kontak seperti dulu.
***
From: Someone Someone (someone@mail.com)
To: Christin Aurelia (ch_aurelia@mail.com)
Subject: No Subject
It seems that you have received my surprise. Do you enjoy it?
And now, let me make you even more surprised when you know my true identity.
I will not show it now, but one day you will know my identity.
Aku tercengang, mulai mengerti apa yang dimaksud pengirim surat kaleng itu. Jadi yang dimaksud kejutan itu, tak lain dan tak bukan adalah Caesar yang putus dariku.
Mungkinkah pengirim surat kaleng ini Caesar?
Atau malah ada yang merencanakan ini semua?
***
Yves
Aku tersenyum ketika membuka e-mail dari Christin. Aku tahu dia orang yang tak suka memamerkan perasaannya lewat tulisan. Kalau tulisannya sudah begini artinya dia betul-betul down. Aku tak sabar menanyakan Jesse soal ini. Tapi saat ini pasti dia sedang ada di sekolah, jadi tidak bisa online.
“Menjalin kontak seperti dulu”? Sebagian hatiku menginginkannya, tapi sebagian lagi memberontak. Sebagian hatiku ingin memaafkannya. Tapi ingat, sekarang aku bukan orang pemaaf seperti dulu. Mana mau aku memaafkan orang yang sudah sebegitunya mengkhianatiku? Melukai perasaanku? Kemudian baru kembali lagi padaku setelah ia menyesal? Apalagi kalau itu ... Christin?
***
Jesse
yves.michaelo: Tadi gue dapet e-mail dari Christin.
jesseclaude: Oh ya? Apa katanya?
yves.michaelo: Bentar gue forward dulu.
yves.michaelo: Udah terima?
jesseclaude: Udah, ini lagi baca.
jesseclaude: Lo jawab pertanyaan dia?
yves.michaelo: Of course not.
jesseclaude: Hahaha... Serius?
yves.michaelo: Yep.
yves.michaelo: Nah, sekarang, laporan lo mana?
jesseclaude: Oke, mulai dari mana dulu, nih?