Chrono Prisoner

Penulis N
Chapter #2

2

Koridor menuju Zona 7 terasa lebih dingin daripada bagian lain dari fasilitas ini. Kabut tipis menyelimuti jalur sepanjang rel magnetik yang tak lagi aktif. Dinding-dindingnya basah, seperti meneteskan embun dari sistem yang rusak.

"Zona ini sudah tidak dipakai selama dua puluh siklus," kata Lira, matanya awas memindai sekeliling.

"Kenapa dibiarkan terbuka?" tanya Riven, tangannya sudah meraih logam tempur yang diberi nama Echo Blade—bentuknya seperti bilah tipis, bisa berubah menjadi plasma jika disentuh oleh Subjek yang sadar.

"Bukan dibiarkan. Tapi ditinggalkan. Subjek 07 terlalu berbahaya untuk dipindahkan."

"Kalau begitu kenapa kita datang?" gumam Mace, menghela napas panjang.

"Karena kita butuh dia. Atau setidaknya—kenangannya," jawab Lira.

Mereka tiba di depan pintu besi tua yang tampak seperti pernah dihantam dari dalam. Ada bekas cakar ... atau sesuatu yang lebih besar. Pintu itu tidak terkunci. Tapi tidak ada yang berani menyentuhnya duluan.

Riven melangkah maju.

Begitu dia menyentuh panel di sisi kanan pintu, sistem menyala samar:

"Subjek 07. Status: GLITCHED."

Seketika pintu bergeser perlahan. Sebuah aroma logam dan zat kimia menyeruak.

Ruang di baliknya gelap. Tapi di kejauhan, mereka melihat sosok duduk diam di kursi logam tua. Terikat. Atau ... tidak?

Lira melangkah hati-hati, lalu menyeringai getir. "Tidak mungkin ...."

Subjek 07—dulu manusia, kini seperti boneka rusak. Matanya kosong, tapi tubuhnya bergerak lambat ... seperti terjebak dalam animasi yang tersendat-sendat.

Riven mendekat, dan sesuatu menghantam pikirannya.

Gbrakk!

Seketika dia berada di ruangan putih. Semua suara hilang. Hanya ada satu suara:

"Riven. Jangan percaya waktu. Dia bukan temanmu."

Gambaran muncul kilat: seseorang berbaju laboratorium, lalu sirene, dan layar yang memutar wajahnya sendiri. Tapi bukan dirinya. Bukan ... sekarang.

Ia kembali tersadar. Tubuhnya gemetar.

Mace menyangganya. "Apa yang terjadi?!"

"Dia ... menyentuh pikiranku. Tanpa bicara. Hanya ... kenangan. Tapi bukan milikku."

Lira mengangguk pelan. "Dia tersambung ke Echo Core, tapi terjebak di dalamnya. Kita butuh satu potong memorinya."

Ia mengeluarkan sebuah alat kecil berbentuk bola logam. "NeuroTap. Akan menyalin satu segmen memori sebelum sistem mendeteksi."

Tapi sebelum alat itu menempel ke pelipis Subjek 07, sosok itu membuka mulutnya perlahan—dan bukan suara manusia yang keluar.

"KAU ... HARUS ... MEMBUNUH ... WAKTU ..."

Lira terkejut. "Tidak. Dia ... sadar."

Riven melangkah maju, melupakan ketakutannya. "Apa maksudmu?"

Subjek 07 mendongak, dan untuk sepersekian detik, wajahnya menampilkan emosi yang tak asing—dendam ... dan putus asa.

"Aku sudah melihat akhirnya. Waktu bukan penjara. Waktu adalah ... pelindung dari sesuatu yang lebih buruk."

"Dan jika kau pecahkan loop ini ... dunia akan melihat kebenaran yang bahkan aku tak sanggup tahan."

Seketika sistem dalam ruangan menyala merah.

ALERT. CONNECTION TO CORE: UNSTABLE.

FORCE RESET INITIATED.

Waktu kembali berguncang. Segalanya bergeser, dan mereka tahu: sistem tahu mereka ada di sini.

"Ambil memorinya, sekarang!" teriak Lira.

Klik.

NeuroTap menyala, dan Lira menarik Riven dan Mace keluar secepat mungkin. Di belakang mereka, ruangan mulai memudar—terhapus dari eksistensi.

Mereka melompat ke luar tepat saat pintu menutup otomatis, dan seluruh lorong di belakang mereka hilang, ditelan waktu.

Napas mereka terengah.

Riven menatap Lira. "Kita ... kita hampir tidak keluar."

Lira memegang NeuroTap. "Tapi kita berhasil."

"Lalu?" tanya Mace.

Ia memandang mereka serius. "Sekarang kita bisa mulai membongkar Echo Core. Tapi bersiaplah—karena waktu akan melawan."

Ruang itu disebut Memory Stitching Room, tetapi tidak ada yang menjahit apa pun di dalamnya. Hanya ada suara gemerisik seperti sirkuit terbakar pelan, lampu-lampu putih dingin, dan puluhan kabel yang menggantung dari langit-langit seperti akar yang tumbuh ke bawah.

Lihat selengkapnya