Cinderamata Lara

Oleh: Serbuk Usang

Blurb

Tulisan ini sebelumnya sudah pernah saya publikasikan di tempat lain dan dengan judul yang berganti-ganti dengan alasan satu dan lainnya. Mulai dari ketidak nyamanan saya menulis rancauan saya ini di sana. Mungkin juga karena kekhawatiran-kekhawatiran saya pribadi. Saya rasa mencoba menulis di sini akan jauh lebih baik. Setidaknya saya merasa lebih nyaman mengutarakan rancauan di sini.

Angkat topi

ttd
Serbuk Usang (perancau amatiran)




Tidak semua pemberian istimewa dari orang yang kita istimewakan, itu simbol kebahagiaan. Ada juga yang menyiapkan cinderamata istimewa untuk sebuah lara yang banyak dihindari orang. Misal perpisahan.

Aku menyayangimu dan aku melepasmu.
Mungkin, bagi beberapa orang hal itu sudah sangat umum dengan perasaan mereka. Mungkin juga, ada yang berfikir kalau itu mustahil. Mungkin juga, ada pemikiran-pemikiran yang lain. Kita tak bisa mengambil kesimpulan hanya dari satu dua manusia. Karena pada dasarnya, ego kadang mempengaruhi cara berpikir kita dan besar ego setiap manusia itu berbeda-beda.
Mungkin sempat salah mengartikan apa itu tulus. Kita sering berkoar kita mencintai sesuatu dengan sebuah ketulusan. Lantas jika tulus mengapa kita berharap, bahkan memaksakan untuk memiliki sesuatu itu. Bukankan ketulusan juga perihal keikhlasan. Merelakan. Kadang sulit sekali untuk melakukan itu. Untuk apa memaksa bersama jika hanya membuat orang yang kita sayangi tidak bisa bahagia? Jika kita hanya membebaninya saja. Sabar. Kata orang semua juga akan indah pada waktunya.

Ini bukan tentang benci jadi cinta. Ini soal bagaimana kasih sayang yang berakhir dengan merela.

Lihat selengkapnya