CINTA 1/2 MATENG

Jessy Anggrainy Rian
Chapter #22

ITS OKAY

Tama menggandeng tangan gue menuju sebuah kamar. Sumpah jantung gue serasa abis aerobic. Tama buka pintu kamar dan ajak gue masuk. Kemudian Tama menutup pintunya. Gue jadi keinget, Omongan Nevan masalah perawan. Masa sih siang-siang gini, ditempat asing pula.

Tiba-tiba suasana kamar berubah jadi gelap, dan berganti dengan pantulan lampu yang menyorotkan kerlap-kerlip bintang-bintang kecil, diseluruh dinding dan langit-langit kamar ini. Gue bener-bener takjub, nggak percaya! Bener-bener gue masuk ke sebuah rumah fantasi!

               “ Oh my God...Tamaaa.. bagus bangetttt.. “ gue sampe muter-muter mandangin dinding dan langit-langit kamar ini.

               “ Kata Emak.. lu paling suka liat bintang.. “ perkataan Tama bikin gue kaget dan terharu.

               Selama ini, walau gue sama Tama dingin, tapi ternyata Tama masih suka kontak Emak. Perasaan gue kembali bergejolak. Gue memandang Tama nggak percaya. Ditengah kegelapan ini, gue bisa liat mata Tama. Dari semua bintang diruangan ini, matanya paling bersinar.

               “ Dua minggu lagi.. kita pulang ke rumah Emak ya.. kita rayain ulang tahun Emak.. “ kata Tama lagi.

               “Serius??!!” teriak gue nggak percaya.

               Saking happynya secara impulsive gue langsung lompat peluk Tama.  

               “ Thank youuuuuu.. “ kata gue yang masih memeluk Tama.

               Aduuuhh, agresif banget lu Mai! Gue yang sadar kalo gue terlalu agresif, langsung melepaskan pelukan gue.

               “ Sorry.. “ kata gue ke Tama.

               Tapi tiba-tiba, Tama menarik gue ke pelukannya lagi.

               “ its okay.. “ Tama ngomong gitu dan memeluk gue dengan erat.

Kenapa Tama jadi anget lagi sama gue? Apa karena gue berhasil nunjukin kepintaran gue hari ini? Entah kenapa, pelukan Tama kali ini seperti menyiratkan rasa rindu.

Saat ini, gue takut tapi gue nggak mau bohong. Ada perasaan bahagia menggelitik hati gue. Gue pun terdorong untuk balik memeluk Tama. Hmm.. udah lama gue nggak cium wangi Tama sedeket ini. Nyaman dan gue ngerasain Tama memeluk gue semakin erat.       

 Well, fairytale has to end. Akhirnya, kami berempat pulang ke ibukota. Survey hari ini berjalan lancar dan membawa kenangan indah buat gue. Amoi chat gue, nanya tentang survey hari ini. Amoi berharap bisa terus menjalin kerjasama dengan Arthur Company. Eits, walaupun dia minta gue personally, tapi tetep keputusan ada ditangan dewan direksi PT. Imaji. Jadi nggak semata-mata berdasarkan keputusan Amoi.

Lihat selengkapnya