“ Mai.. Mai.. “ gue dengar seseorang manggil nama gue.
Ahhh.. apakah ini suara Tama?
“ Tama..?” kata gue yang masih lemes.
Gue buka mata gue pelan-pelan. Kepala gue masih pusing. Gila, berarti gue abis dibius gitu? Walau masih agak blur, saat ini gue bisa liat Amoi ada didepan gue.
“ Mai.. lu bisa liat gue..? tanyanya lagi, memastikan apakah gue udah sadar.
Gue perhatikan sekeliling. Gue udah nggak ada dikamar hotel, tapi disebuah gudang terbengkalai. Hah? Apakah gue diculik? Buat apa? Gue makannya banyak! Yang nyulik gue pasti rugi.
“ Gue dimana? Gue pingsan berapa lama? ” tanya gue yang masih pusing.
Amoi yang hanya menatap gue dengan pandangan kosong. Tiba-tiba gue langsung keinget Cassie.
“ Moi.. Cassie..!! Cassie tadi diiket.. “ kata gue panik dan berusaha berdiri.
Gue nggak bisa berdiri. Gue baru sadar kalo tangan dan kaki gue terikat! Gue memandang Amoi dengan bingung. Amoi tetap memandang gue dengan pandangan kosong. Ada apa?? Amoi kenapa?? Nggak lama kemudian, gue melihat ada seseorang datang dan bikin mata gue hampir lompat keluar. Tante Rossy melangkah masuk ke dalam gudang ini, bersama dengan 2 orang pria berbadan besar seperti tadi siang.
Gue mandangin Amoi nggak percaya. Gue menggoyang-goyangkan kepala gue dengan keras, berharap ini semua mimpi. Nggak lama, pria-pria itu melempar Cassie yang masih terikat ke sebelah gue. Gue liat pipi Cassie berdarah dan lebam! Badan Cassie bergetar karena ketakutan. Mereka abis ngapain Cassie?!
“ Kalian ngapain Cassie?!!!” gue teriak ke Tante Rossy.
“ Kalian punya rencana apa lagi?!! Dasar sinting!! Kalo berani, buka iketan gue dan lawan gue!! “ Gue teriak frustasi dan berusaha buka ikatan gue.
“ Moiii!! Lu kenapa diem aja sih?!!! “ Gue marah ke Amoi.
Tiba-tiba Amoi memegang wajah gue dan mencium bibir gue dengan kasar. Gue yang kaget langsung menggigit bibir dia dengan keras. Amoi mendorong gue dengan kasar dan gue liat bibirnya berdarah. Gue meludah ke lantai. Gue nggak tau apa yang terjadi sama Amoi. Tapi gue sadar, Amoi udah nggak dipihak gue.
“ Lu yang bilang, kalo dalam 1 tahun pernikahan kalian akan berakhir.. Tapi, sekarang gue yakin, hati lu bukan milik gue lagi.. “ Amoi bilang gitu ke gue dengan sedih.
“ Moi..” Gue masih nggak percaya, kenapa Amoi jadi gini.
“ Sesuai kesepakatan...! “ Tante Rossy melemparkan sebuah HP ke Amoi, kemudian meninggalkan kami.
2 orang pengawal Tante Rossy tetep disini bersama Amoi. Amoi balik badan dan menelepon seseorang, kemudian Amoi menyodorkan HPnya ke Cassie.
“ Ngomong!” perintahnya ke Cassie.
“ Ha.. halloo.. “ Cassie ngomong dengan suara bergetar.