CINTA 30 HARI

Bobby Septian
Chapter #6

Sebuah Tantangan

Hari yang dinantikan Rendy tiba. Dengan setelan kemeja dan jeans yang dipakainya, malam itu Rendy bergegas pergi menuju sebuah Cafe yang sudah dipesan Nadia tadi sore. Mereka memang sudah janjian untuk ketemu di Cafe tersebut. Ketika tiba didepan Cafe itu, hati Rendy menjadi tidak karuan karena malam itu Rendy sudah berencana untuk menyatakan cintanya kepada Nadia dan memberikan kado berupa tas yang sangat diinginkan Nadia. Rendy pun mulai melangkahkan kakinya masuk kedalam Cafe “Mas meja nomor 30 yang mana?” Tanya Rendy kepada pelayan yang bertugas menerima tamu. Pelayan itupun langsung mengarahkan Rendy ke meja yang dimaksud. Dari kejauhan Rendy melihat sosok perempuan yang sangat cantik dengan rambut terurai panjang duduk di meja nomor 30. Perempuan itu tak lain adalah Nadia.

Jantung Rendy terasa berdegup semakin kencang ketika semakin dekat dengan Nadia. Kado yang dipegangnya pun disembunyikan dibelakang punggungnya. Nadia langsung menyadari kedatangan Rendy “loh Ren, kenapa berdiri aja? Ayo duduk dong” pinta Nadia sambil tersenyum. Rendy pun duduk berhadapan dengan Nadia dan meletakkan kadonya dikursi tepat disamping Rendy. “kamu udah lama Nad?” tanya Rendy. “ga juga, baru lima menitan. Kamu kok tumben ngajak aku makan ditempat seperti ini?” Nadia balik bertanya. Saat itu Rendy memang terlihat sedikit grogi “soalnya aku...aku mau ngomong sesuatu sama kamu, terus mau kasih ini sama kamu” jawab Rendy sambil menyerahkan kado yang dibawanya tadi. Melihat kado yang dibungkus rapih dan cantik yang disodorkan Rendy “kado apa nih? Aku kan ga ulang tahun” tanya Nadia sambil tangannya mengambil kado itu “buka aja” jawab Rendy lagi.

Nadia lalu membuka kado itu dengan perlahan dan seketika wajahnya berubah menjadi sangat senang “wow Ren, aku ga mimpi kan? Ini tas yang waktu itu aku pengen banget” seru Nadia kegirangan. Nadia kemudian membolak-balikkan tas barunya itu “makasih yah Ren, kamu baik banget deh” ucap Nadia sambil tangannya menyentuh tangan Rendy diatas meja. Rendy hanya tersenyum saja ketika melihat tingkah Nadia saat itu. Walaupun harga tas itu sangat mahal, namun bagi Rendy semuanya terbayarkan, apalagi saat itu Nadia benar-benar bahagia dan berulang-ulang mengucapkan terima kasih kepada Rendy. “oh iya, tadi katanya kamu mau ngomong sesuatu” tanya Nadia yang kembali fokus kepada Rendy. Pertanyaan itu membuat Rendy kembali terlihat grogi “aku...anu...kita pesen makan aja dulu yah” jawab Rendy mengalihkan. Saat itu Rendy masih belum siap untuk langsung ngomong. Dia mencoba untuk mengumpulkan keberanian dulu. Karena bagi Rendy, menyatakan cinta ini baru pertama kali dilakukannya. Setelah pesanan datang, mereka berdua langsung menyantap makanannya sambil bercerita satu sama lain tentang cerita-cerita lucu. 

Lihat selengkapnya