Hidup miskin dengan segala kekurangannya membentuk Rendy menjadi anak yang tidak cengeng. Rendy bertumbuh menjadi pemuda dengan mental penyabar, mau bekerja keras dan tahan banting. Kesusahan yang dialaminya membuat Rendy mempunyai pemikiran bahwa kalau mau berhasil ya harus mau berjuang, untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Karena itulah, ketika Rendy jatuh cinta kepada Nadia, dia akan berjuang keras untuk mendapatkan cinta gadis pujaan hatinya itu. Semua hinaan yang diterimanya dari orangtua Nadia, Rendy anggap sebagai pecut dan penyemangat untuk lebih berjuang keras lagi. Sekarang yang bisa Rendy lakukan adalah tetap bekerja dan mencari penghasilan tambahan supaya bisa mengumpulkan uang untuk membeli rumah dulu, ya walaupun itu hanya rumah kecil yang sederhana. Setidaknya Rendy bisa membuktikan kepada orangtuanya Nadia kalau Rendy serius dengan anaknya itu.
Seperti biasa Rendy sedang bekerja melakukan tugasnya sebagai satpam disalah satu perusahaan yang bergerak dibidang otomotif, tiba-tiba ada suara klakson mobil yang terdengar beberapa kali dari luar pagar perusahaan tempat Rendy bekerja. Rendy langsung bergegas membukakan pintu gerbang pagar dan tampak sebuah sedan mewah mulai memasuki halaman. Rendy yang baru pertama kali melihat mobil dan pengemudinya itu langsung menghadang agar mobil tidak langsung masuk. Kaca pintu depan mobil dibuka dan terlihat seorang gadis cantik dengan rambutnya yang pendek sebahu dibelakang setir langsung marah-marah kepada Rendy “heh bego kenapa ngalangin jalan, gue mau masuk” maki gadis itu dengan kasarnya. “maaf Mbak, Mbak ini siapa dan mau ketemu siapa” tanya Rendy dengan sopan. “mbak...mbak..kapan gue kawin sama mas lu. Gue lagi buru-buru sekarang, buruan minggir” perintah gadis itu dengan ketusnya. Saat itu Rendy tidak mengijinkan masuk dan malah meminta KTP gadis itu. Otomatis sang gadis pun semakin emosi lalu turun dari mobilnya.
Didepan pintu loby “non Bella” gumam seorang satpam senior ketika melihat ke arah pintu gerbang pagar, ada seorang gadis berambut pendek sedang marah-marah kepada Rendy. Satpam senior yang biasa dipanggil Pak Bagus itu langsung bergegas menghampiri “Non Bella... ada apa non kok marah-marah?” tanya Pak Bagus. “gimana gue ga marah-marah, masak gue mau masuk dilarang? Pake dimintain KTP lagi sama dia” jawab Bella dengan kesal. Pak Bagus lalu melihat ke Rendy “Ren... ini tuh anaknya Boss, non Bella namanya” ucap Pak Bagus. Rendy yang mengetahui siapa identitas gadis dihadapannya ini langsung merasa tidak enak “maaf non, saya tidak tau karena saya baru melihat non Bella” ucap Rendy. Melihat Rendy yang langsung meminta maaf, emosi Bella agak mereda kemudian Bella masuk kembali ke mobilnya tanpa berkata sepatah kata pun. Mobil Bella pun meluncur menuju tempat parkiran.
Ketika sudah memarkirkan mobilnya, Bella tidak langsung turun. Ia sempat tersenyum mengingat kejadian yang baru saja dialaminya. Setelah itu, Bella kemudian berjalan memasuki gedung menuju ruangan ayahnya yang tidak lain adalah pemilik perusahaan otomotif itu. Sedangkan diluar gedung, tepatnya didalam pos satpam, Rendy sedang berbincang dengan Pak Bagus “saya jadi ga enak Pak sama non Bunga tadi. Tapi... sayang yah Pak, cantik-cantik galak banget” ucap Rendy. “yah namanya juga anak Boss, anak tunggal lagi” kata Pak Bagus menimpali “lain kali kamu hati-hati sama dia, jangan cari masalah kalo masih ingin kerja disini” sambung Pak Bagus lagi.