Malam sudah menunjukkan hampir jam 12, tapi tv diruang tamu sebuah rumah mewah itu masih menyala “Bella...Bella...” panggil Ayah Bella lalu menghampiri anaknya yang sedang duduk melamun disofa depan tv “Bella sayang, Papi panggil-panggil kok diam aja sih?” tanya Ayah Bella yang langsung duduk disamping Bella. “eh Papi, sorry Pih, Bella lagi asyik nonton” jawab Bella yang terkejut karena tiba-tiba ayahnya datang. “Nonton apa nonton?...kamu lagi ngelamunin apa sih sayang?” tanya Ayah Bella lagi. “Ga ada Pih, ga ada apa-apa kok” jawab Bella lagi berusaha menyembunyikan sesuatu. Bella sepertinya ingin bertanya sesuatu kepada ayahnya tapi ragu-ragu “Pih... Kalo nanti Bella punya suami, Papi maunya yang seperti apa?” tanya Bella sambil kembali melihat kearah tv karena malu. Mendengar itu ayah Bella agak terkejut “hah...suami... anak Papi ini sudah mau menikah yah” tanya Ayah Bella menggoda sambil mencubit pipi anaknya “iih Papi... Bella serius nih” ucap Bella manja lalu mencemberutkan wajahnya. Ayah Bella tiidak bisa menahan tawanya lagi ketika melihat tingkah Bella saat itu “iya...iya deh... Papi minta maaf... Memangnya kamu udah ada cowok yang kamu suka?” tanya Ayah Bella penasaran. Bella hanya mengangguk saja sambil tersenyum menunduk. “cieeeee... anak Papi ternyata udah besar yah...” ledek Ayah Bella lagi. “udah ah Bella ga mau cerita sama Papi lagi” ucap Bella sambil wajahnya dicemberutin lagi. Ayah Bella kemudian berhenti menggoda anaknya itu lalu mulai serius “kalo kamu tanya sama Papi, menantu seperti apa yang Papi mau, jawabannya cuma satu, yang penting dia sayang sama kamu dan bisa buat kamu bahagia” jawab Ayah Bella dengan tegasnya.
Mendengar jawaban ayahnya itu, Bella menjadi bersemangat lagi “kalo dia sayang Bella terus bisa buat Bella bahagia, tapi dia miskin, gimana Pih?” tanya Bella berapi-api. Ayah Bella sempat tertegun sejenak menatap wajah anaknya yang begitu antusias “memangnya siapa laki-laki yang beruntung itu? Tapi... bukannya temen-temen kamu rata-rata anak orang berada semua?” tanya ayah Bella mulai penasaran. “ada deh Pih, nanti juga Papi tahu siapa orangnya. Jawab dulu Pih, Papi setuju nggak?” tanya Bella sedikit memaksa. Ayah Bella tersenyum sekali lagi lalu mengusap lembut kepala anaknya itu “Uang masih bisa dicari, tapi kebahagiaan kamu yang paling penting buat Papi. Kalo kamu cinta sama dia ya sudah Papi dukung. Tapi ingat kamu harus bisa jaga diri dan jaga kepercayaan Papi. Jangan bikin yang aneh-aneh yah” ucap ayah Bella mengingatkan. “iya Pih, Bella janji ga akan macem-macem. Makasih yah Pih. Bella sayang Papi” ucap Bella sambil memeluk ayahnya itu.
Diwaktu yang sama, dirumah Nadia, tampak ayah Nadia sedang memarahi Rendy “kamu jangan berani lagi untuk ketemu anak saya, sebelum kamu bisa kasih rumah buat anak saya” bentak Ayah Nadia “sekarang lebih baik kamu pulang, sebelum anak saya selesai mandi. Buruan sana pulang” usir Ayah Nadia yang langsung mendorong-dorong Rendy agar segera pergi. Rendy pun saat itu tidak ngotot dan segera pergi, karena Rendy tidak mau ada konflik dengan Ayah Nadia. Bagaimanapun dia adalah orangtua gadis pujaan hatinya. Setelah Rendy pulang, ayah Nadia lalu masuk kedalam dan berpapasan dengan Nadia yang baru saja akan keluar menemui Rendy “loh..Rendynya kemana Pah?” tanya Nadia karena melihat diluar Rendy sudah tidak ada. “Tadi dia buru-buru mau pulang, lagian juga ini udah tengah malam. Papa ngantuk sekarang. Jangan lupa kunci pintunya” ucap Ayah Nadia sambil pergi menuju kamarnya. Nadia yang masih tidak percaya dengan ucapan ayahnya itu lalu keluar untuk memastikan apakah Rendy masih ada atau tidak. Sebenarnya jauh dilubuk hati Nadia, setelah beberapa bulan mengenal Rendy, Nadia mulai jatuh cinta kepada Rendy. Perhatian Rendy, ketampanannya, ditambah lagi Rendy adalah sosok yang lugu dan jujur, hal itulah yang membuat Nadia akhirnya jatuh cinta. Namun logika Nadia mengalahkan perasaannya sendiri. Menurut Nadia, hidup ini tidak cukup hanya dengan cinta tetapi semuanya butuh uang. Jadi uang lebih penting daripada yang namanya perasaan cinta. Karena itulah Nadia berusaha sebisa mungkin menyembunyikan perasaan cintanya kepada Rendy.