Babel Cafe, nama brand cafe yang sudah tidak asing lagi di telinga banyak orang. Terutama para anak muda yang biasa nongkrong di cafe-cafe.
Icha adalah pemilik Babel Cafe. Dia mendirikan cafe itu dari mulai membuat kedai minum teh di depan rumahnya tiga tahun yang lalu.
Berkat kerja keras dan semangatnya, kini Babel Cafe sudah memiliki cabang hingga di luar pulau.
Sungguh pencapaian yang bagus bagi seorang yang baru berusia tiga puluh tahunan dan bukan berasal dari keluarga pebisnis.
Bahkan, Icha tidak memiliki keahlian di bidang cafe. Dia mengakui semua itu saat diundang dalam sebuah podcast tahun lalu.
Selebgram yang akrab dipanggil I.L ini aktif di tik tok dan instagram.
Dia biasa mengunggah video sehari-harinya dengan anak dan suami, atau saat sedang bearada di cafe miliknya.
Pernikahan yang romantis dan keluarga yang harmonis seperti impian banyak orang. Itu yang Netizen lihat dari semua konten yang dia bagikan di akun instagram atau tik tok miliknya.
Mereka tidak tahu, seperti apa perjuangan seorang I.L untuk sampai ke titik itu.
Dia dan Ardan pernah nyaris bercerai. Mereka juga sering ribut dan saling menyalahkan. Semua baru bisa berhenti setelah I.L terjun ke dunia kepenulisan.
Bahkan, Ardan tidak pernah mendukungnya sama sekali.
Dengan kerja kerasnya, akhirnya Icha bisa merubah kehidupan mereka, yang tadinya melarat menjadi yang paling kaya raya di Kota Jakarta.
Dari menulis cerita fiksi, Icha mulai mengumpulkan modal untuk membuka cafe.
Di luar nalar, dalam kurun waktu kurang dari satu tahun dia berhasil membangun branding cafe sendiri.
Namun, sungguh disayangkan. Setelah uang begitu banyak, kini dia harus hidup seorang diri tanpa suami dan anaknya.
Icha menyeka bulir bening yang berjatuhan di pipi. Dipandangi gambar pada figuran foto yang sedang dipegangnya.
"Semoga tenang kalian di sana ..."
*
Satu tahun kemudian.
"Selamat sore, Mbak I.L."
"Sore, Mbak I.L."
Para pekerja di cafe menyapa wanita tinggi semampai yang baru saja memasuki area cafe elit itu.
Icha hanya tersenyum tipis menanggapi, lantas dia berjalan anggun menuju ruangannya.
"Mbak I.L, ada yang cariin Mbak tuh. Dia udah nunggu sekitar setengah jam." Seorang pekerja wanita menghampiri Icha yang baru saja duduk pada sofa di ruangannya.
Wanita itu memalingkan matanya dari layar ponsel dalam genggaman. "Nungguin saya? Siapa sih?" tanyanya heran.
Pekerja wanita bernama Eli tersenyum tipis. "Itu loh, Mbak ... yang waktu itu minta nomor WA Mbak I.L sama saya."
"Eh? Berondong itu? Mau ngapain dia nungguin saya?" Icha tampak kaget sekaligus kesal.
Eli menggeleng. "Nggak tahu juga, Mbak. Kemarin dia juga kesini terus nanyain Mbak I.L gitu."