Malam itu Icha baru saja mau tidur. Sudah pukul sebelas malam, dia baru saja selesai mandi setelah pulang dari cafe. Rasa kantuk nggak bisa dinego lagi. Dia harus tidur.
Ponsel pintar yang tergeletak pada meja nakas tiba-tiba berbunyi tanda pesan masuk.
"Siapa sih? Nggangu orang tidur aja!" Dengan malas-malasan, tangan Icha menggapai ponselnya.
Nomor asing?
Icha memeriksa foto profile si pengirim pesan lebih dulu. Wajah tampan Bayu sedang tesenyum sinis. Namun, tetap terlihat cool dan cute. sepertinya dia kenal pemuda itu, pikir Icha.
Ya, itu cowok yang nggak jelas tadi, kan?
Icha mulai ingat setelah melihat foto profile si pengirim pesan. Mau apa itu cowok mengirim pesan padanya? Dapat dari mana dia nomonya? Dengan agak kesal, Icha melihat isi pesan itu.
["Asalamualaikum."]
["Udah sampai rumah belum?"]
["Kamu udah tidur? Mimpi indah ya?"]
Icha dibuat tercengang membaca pesan chat dari berondong itu. Ya, ampun ... ini apa maksudnya? Receh banget deh!
Icha menggeleng kesal, lantas melempar ponselnya ke kasur kosong. Dia bergegas untuk tidur.
Sementara itu, Bayu berusaha menahan rasa kantuknya malam ini. Dia baru saja mengirim beberapa pesan untuk Icha. Namun, pesannya cuma dibaca saja, tak ada balasan.
Apa dia lebay?
Nggak juga sih!
Nggak salah kok kalo dia kasih perhatian sama Icha, pikirnya.
Namun, kenapa pesannya tak kunjung dapat balasan? Apa Icha ketiduran ya? Bayu menguap sambil berpikir. Matanya mulai terpejam perlahan.
Pagi pun tiba. Bayu baru saja melek. Dia buru-buru mencari-cari ponselnya. Sial! Semalam dia ketiduran. Dia penasaran, Icha membalas pesannya atau tidak.
Fuhh ...
Bayu menghela napas lesu. Icha tak membalas pesannya. Dia sedikit kecewa, tapi nggak pa-pa lah! Mungkin semalam Icha ketiduran, pikirnya.
Semangat empat lima kembali berkobar. Bayu mulai mengetik pesan baru untuk Icha.
"Hai, selamat pagi. Gimana tidurnya?"
"Jangan lupa sarapan ya?"
"Semangat!"
[emogi love bertebaran]
Icha tercengang melihat pesan chat dari Bayu. Hh, cowok itu lagi! Ngapain sih dia nge-chat melulu? Dengan muka kesal, dilempar ponselnya pada sofa kosong. Icha lantas pergi meninggalkan kamar.
Hari berikutnya.
"Tadi gue chat elu kok nggak dibaca?"
"Gue nggak bawa hape."
"Lah kok bisa?"
"Males!"
"Napah?"
"Ada berondong yang chat gue terus. Jadi males pegang hape."
Icha bicara dengan muka bete pada temannya yang bernama Pingkan. Mereka sedang berjalan memasuki area sebuah mall.
Pingkan tercengang. "Berondong? Ganteng nggak?"