CINTA BEDA USIA

DW AMOUR
Chapter #10

Dikira Gay

"Bro, udah ketemu videonya!"

"Serius lu?"

"Sumpah!"

Ratna menoleh ke arah pintu kamar Bayu. Ada apa sih ribut-ribut? Pikirnya sambil berdiri mencoba melihat kerusuhan yang sedang terjadi di kamar putranya itu.

Sejak pulang kuliah tadi, Bayu tidak keluar kamar. Juga temannya yang bernama Ali. Entah apa yang sedang mereka lakukan di dalam kamar berduaan begitu. Ratna jadi curiga.

"Ma!"

Ratna dibuat sangat terkejut saat seseorang menepuk bahunya dari belakang. Dia segera menoleh. Abimana sedang menatapnya heran.

"Papa?! Ngagetin aja!" cetus Ratna dengan wajah agak kesal.

Abimana menggeleng. "Mama ngapain ngintip-ngintip kamar Bayu?" tanyanya.

Tadi, saat dia hendak ke kamar untuk mengambil beberapa berkas, tak sengaja Abimana melihat istrinya yang sedang mengendap-endap di pintu kamar Bayu.

Merasa ada yang aneh, dia pun segera menghampiri Ratna.

"Nggak pa-pa kok, Pa. Cuma Mama heran aja," kata Ratna dengan wajah yang tampak cemas.

Abimana menatap dengan kedua alis yang nyaris menyatu. "Heran kenapa?"

Ratna menoleh ke arah pintu kamar Bayu lebih dulu sebelum menjawab pertanyaan suaminya.

"Bayu, Pa. Dari pulang kuliah, itu anak sama temannya di dalam kamar terus. Mama jadi takut," ucapnya pelan.

"Takut? Apa yang Mama takutkan?"

"Ya, Mama takut kalo Bayu sama si Ali lagi ..."

Ratna tak meneruskan ucapannya. Dia menoleh ke arah pintu kamar Bayu yang tertutup rapat.

Abimana membenarkan letak kacamatanya. Dia mengerti dengan apa yang Ratna maksud. Namun, sepertinya itu tidak mungkin. Putranya cowok normal kok!

Namun, mereka sebagai orang tua tidak begitu tahu tentang pergaulan Bayu di luar rumah. Abimana memandangi pintu kamar putranya dengan perasaan gusar.

'Iya, Mbak. Saya juga baru tahu setelah dia cerita sama saya. Pantas, dia tak mau lagi kembali ke asrama. Rupanya dia selalu jadi korban seks menyimpang dari kakak kelasnya di sana. Hancur hati saya ...'

'Sabar, Mbak. Yang penting adik Mbak sudah baik-baik saja sekarang.'

Abimana memejamkan matanya dengan dada yang panas tiba-tiba. Dia teringat perbincangan dua orang staf di kantornya beberapa hari yang lalu. Tak sengaja dia mendengar semua itu saat berada di kantin.

Prilaku anak remaja zaman sekarang memang harus diperhatikan. Tidak sedikit yang sudah menjadi korban dari perbuatan yang menyimpang dari ajaran Agama Islam.

Lihat selengkapnya