Cinta Berbalut Kalut

Asfar Asfahan
Chapter #13

Bullish Foolish

Masih disini, jasadku bergeming dengan mata membelalak ke layar komputer. Ruangan sesejuk udara di kala subuh yang berhembus dari seonggok alat pendingin ini, tidak mampu meredam panasnya otak yang berpikir keras bagaimana cara agar selamat dari transaksi ini. 

Hari ini, tanggal 6 januari, berselang sehari dari debut pertamaku melantai kemarin. Sesi pertama perdagangan telah dibuka di jam 9 pagi. Apa yang kulihat adalah angka yang stagnan dari sesi penutupan kemarin, yaitu ¥22,470. Nilai ini terkoreksi mengalami penurunan beberapa poin, dari harga yang kubeli di titik awal ¥22,500. Meskipun hanya turun ¥20, cukup mengantarkanku ke alam kepanikan. Rekan sekerja dan Supervisorku dapat melihatnya dari bahasa tubuhku yang nampak tidak nyaman. 

“Sudahlah, Pak Dhefin, sekarang Anda lebih baik fokus pada tugas Anda yang lainnya, seperti membuat laporan portofolio Anda kepada Klien misalnya,” perintah Pak Rendi yang berdiri tepat di samping kursiku.

Dalam hati kubergumam, “Untuk apa aku, membuat laporan, toh, kliennya adalah orang tuaku sendiri.”

“Saya dapat menerka isi pikiran Anda, Pak Dhefin, meskipun Klien itu adalah orang yang Anda kenal dengan baik, bukan berarti tidak mempertanggung-jawabkan transaksi yang anda lakukan, kan, Pak!” Lagi-lagi dia, mengeluarkan “Ajian” cenayangnya. Mungkin, dia bisa saja alih profesi menjadi dukun, kalo dia mau. Menurutku, dia akan menerima banyak pasien karena kesaktiannya ini.

“Baik, Pak, siap laksanakan,” balasku sambil menyiapkan kanvas file laporan yang terselip dalam arsip kantor di laci cabinet.

Di saat aku, sedang teralihkan membuat laporan, tiba-tiba Firman datang dengan membawa kabar gembira, “Dhef, Lu, gak liat grafik monitor, tuh, transaksi, Lu, naik 70 poin.”

“Yang bener Fir, tenanan miki! ‘aja kayak kue lah, inyong jadi deg-deg ser,” jawabku dengan meledeknya semampu aku mengeluarkan kosakata bahasa dari planet Puerto Rico alias Purwokerto.

Dengan tergopoh-gopoh aku menyambangi komputer di ruang pribadi Pak Rendi, benar saja apa yang dikatakan Firman. Kurva itu telah merangkak naik ke posisi ¥22,550. Seketika itu ruangan bersorak-sorai ikut merayakan kemenangan semu ini. Ternyata rekan 1 timku sudah ada di dalam lengkap dengan ketua suku, yaitu, Pak Rendi.

Hmm … rupanya tren harga sedang ‘Bullish’, kalian tau apa itu Bullish?” tanya Pak Rendi keseluruh penghuni ruangan.

Bullish adalah orang yang suka membully, Pak!” celetuk salah satu member tim, membuat satu ruangan terkekeh riang.

Well, bukan itu, Bullish berasal dari kata Bull yang artinya banteng, kalian tau banteng itu jika menyerang menggunakan apa?” tanya Pak Rendi.

Lihat selengkapnya