Sabrina terdiam dia dalam kamarnya sambil memandangi langit yang begitu sangat berkilau. Dia teringat dengan seorang laki-laki yang pernah menemuinya di tempat ini.
"Kamu harus bisa belajar dewasa nak, tidak semua apa yang kamu ingin itu bisa kamu dapatkan dengan mudah, kadang kamu harus berjuang untuk mendapatkannya."
Perkataan dari Papahnya terus saja terngiang di kepalanya. Mungkin kalau dulu dia tidak memahami itu. Tapi sekarang dia sudah paham dengan apa yang dikatakan oleh papahnya itu. Hanya papahnya yang selalu menemaninya selama ini. Tentang mamahnya, wanita itu tidak pernah perduli lagi padanya.
Tanpa Sabrina sadari, seorang wanita tengah menangis karena melihat kearah Sabrina yang kesepian seperti ini. Dia merasa tidak tega melihat Sabrina yang terus saja menangis.
"Non."
Sabrina melihat kearah orang yang memanggil namanya itu. Ternyata itu adalah Bi Narti. Yah karena memang tidak ada siapapun lagi di rumah ini kecuali satpam dan juva tukang kebun di bawah. Di dalam rumah ini hanya ada Bu Narti saja dengan dirinya saat ini.
"Ada apa Bi Narti?" Tanya Sabrina karena tidak bisanya Bisa Narti menghampiri dirinya sampai masuk kedalam kamarnya.
"Sebenarnya ada hal yang ingin saya katakan sama Non Sabrina," ucap Narti sambil menundukkan kepalanya.
"Katakanlah Bi Narti," Sabrina.
"Saya mau pamit pulang ke Bogor non."
Sabrina melihat kearah Bi Narti dengan pandangan yang sangat sulit diartikan. "BiNarti serius akan pulang ke Bogor? Kapan akan kembali kesini lagi?" Tanya Sabrina.
"Saya belum tau Non, mungkin saya tidak akan pernah datang kesini lagi,"
Deg....
Apa Artinya Bi Narti juga akan meninggalkan dirinya? Dia tidak punya siapapun lagi sekarang. Semua orang pergi meninggalkan dirinya termasuk orang yang dia sayangi dan dia cintai.
Sabrina seketika luruh dilantai, semua orang yang di dekatnya perlahan akan menjauhinya. Semua ini seperti kutukan untuk dirinya.
"Bi Narti akan pergi meninggalkan aku? Aku punya salah sama Bi Narti?"
Sabrina hanya bisa mengangisi keadaannya yang begitu sangat rapuh. Semua orang kini pergi meninggalkan dirinya termasuk dengan pengasuhnya sejak dari kecil.