Cinta Bersemi Dalam Do'a

Nelly Nurul Awaliyah
Chapter #5

Bertemu Dengan Toriq

Sabrina melihat kearah orang yang saat ini ada dihadapannya. Matanya terus melihat kearah orang tersebut karena ingin memastikannya kalau dia tidak salah penglihatan.

Laki-laki itu benaran seseorang yang selalu ada dimasa lalunya. Dia berdiri tegak dengan sangat gagah dan juga ototnya yang tidak mengunakan baju. Menatap Sabrina dengan pandangan yang sangat tajam. Mungkin dia juga tidak menyangka kalau pada akhirnya takdir akan mempertemukan mereka kembali.

"Sabrina," gumam Laki-laki itu sambil menundukan kepalanya.

"Toriq,"

"Kita gerebek aja Pak Kyai, aku tadi melihatnya masuk kedalam kamar ini,"

Terdengar suara keributan dari luar. Hingga pintu itu dibuka dan semua orang yang ada disini menatap tajam kearah dua orang yang ada di dalam.

"Ada apa ini?" Toriq melihat banyak orang yang masuk kedalam pondok yang bisa dia tidur.

"Tuh'kan Kyai, Toriq itu bukan orang yang baik, lihat dia menyembunyikan perempuan di dalam kamarnya. Lihat dia bahakan tidak memakai baju sekarang,"

Sabrina yang mendengar itupun menaikan sebelah alisnya. Dia sesungguhnya merasa bingung dengan apa yang sudah terjadi. Ada apa sebenarnya?

"Kamu siapa?" tanya seorang yang memakai baju putih. Dia yang disebut pemuda tadi dengan panggilan Kyai.

Sabrina menggigit bibir bawahnya. Dia bingung harus mengatakan apa pada pria yang ada dihadapannya itu.

"Sudah Pak Kyai, Dia adalah pacarnya Toriq dari kota." Pemuda itu menatap tajam pada dirinya.

"PaK Kyai saya bersumpah kalau saya tidak melakukan apapun dengan dia!"

Tangan Toriq menunjukk kepada Sabrina. "Saya tidak tau kenapa wanita ini ada di kamar saya, satu lagi yang harus kalian tau kalau saya difitnah, saya tidak melakukan apapun juga dengan wanita itu " matanya yang tajam menatap Sabrina yang kini menundukan kepalanya.

"Jangan berbohong kamu, kamu pasti mempunyai hubungan dengan Dia kan?" Pemuda itu memfitnah dirinya dan juga Toriq melakukan hal yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

"Udah ketahuan juga masih saja mengelak," ujar seorang pemuda yang lainnya.

"Saya benar-benar kecewa dengan kamu Toriq."

Toriq memegang kaki dari pria itu, mungkin dia merasa bersalah. "Percaya padaku Kyai, aku tidak melakukan apapun juga."

"Semua bukti sudah ada. Saya kecewa sama kamu Toriq."

Lihat selengkapnya