Cinta Bersemi di Kolong Jembatan Miring

Andika Paembonan
Chapter #5

Bab 5 : Canda dan Lagu-Lagu India

Hari itu, langit sore di sekitar Jembatan Miring terlihat cerah, dengan warna jingga yang memantulkan sinar lembut ke permukaan sungai. Andi duduk di pinggir sungai bersama Gading, Rio, Alam, dan Ari. Mereka baru saja selesai mandi di sungai, dan kini beristirahat di atas batu besar yang biasa mereka tempati. Namun, suasana sore itu terasa lebih ringan, lebih ceria dari biasanya, terutama karena Gading dan Rio yang sejak awal tidak berhenti menggoda Andi.

“Andi, ini pasti gara-gara Liana, ya? Cie cie... Makanya kamu sering termenung belakangan ini,” goda Gading sambil menyikut bahu Andi dengan tawa yang tak tertahan.

Rio, yang duduk tak jauh dari mereka, segera menangkap momen itu. “Ah, Andi, memang kamu lagi jatuh cinta nih!” teriaknya sambil tertawa. 

Andi, yang sejak tadi berusaha tampak tenang, hanya tersenyum kecut. “Apa sih? Kalian ini, jangan macam-macam,” jawabnya, mencoba meredam godaan teman-temannya. Namun, wajahnya yang sedikit memerah justru semakin menguatkan kecurigaan Gading dan Rio.

“Oh, jadi benar?!” Rio bersorak, membuat suasana semakin riuh.

Tidak lama kemudian, Gading dan Rio mulai bersenandung, menirukan suara dari lagu-lagu India yang mereka sering dengar di televisi. Lagu-lagu Bollywood memang sangat populer di kalangan remaja di masa itu, dan Gading serta Rio tidak pernah melewatkan kesempatan untuk bercanda dengan menyanyikan lirik-lirik melodramatis yang penuh cinta.

Lihat selengkapnya