Blurb
Cinta Buta Sulungku
Ada jeritan pilu yang terdengar membelah dinginnya malam, peluh air mata yang membanjiri ruangan ini, detak jantung yang sudah mulai melambat, membuat doa kami semakin kuat. Ayah yang sempat membuka matanya nanar, memberi isyarat akan berkalang tanah.
Ibu berteriak semakin kencang memanggil nama ayah dan mendekap erat tubuhnya yang pucat dan kaku. Rupanya selang-selang yang bersarang di tubuhnya sudah mulai dilepas, detak jantungnya hilang. Aku pun ikut meraung ditengah riuh yang memekakkan kesunyian.
Tak ada firasat sebelumnya, Ayah akan meninggalkan Kami dibalik cahaya kehitaman yang mulai membiru. Kenangan bersamanya akan Kami simpan rapi didalam hati.
Peperangan melawan luka dimulai, ibu tak pernah menunduk untuk berdamai dengan keadaan. Berjuang seorang diri untuk menghidupi kami. Bagaimana susahnya mengoperasikan kembali pabrik kertas yang tersekat oleh gaasnya kanker getah bening yang hinggap di tubuh Ayah. Bersahabat dengan obat hingga tutup usia, bukanlah hal yang mudah untuk melupakan. Hingga aku dan adikku menjadi sarjana tak pernah usai tugas Ibu. Segalanya yang nampak sulit akan menjadi mudah ditangannya.
Aku yang dulu dikenal sebagai bocah yang pandai, sopan, penurut, membanggakan orang tua, entah kenapa Aku harus berselisih dengan Ibu, yang hendak menjadikanku pemilik pabrik kertas. Aku abaikan, Aku tidak peduli dan memilih berhijrah ke Jakarta.
Tapi cinta butaku pada seorang gadis mungil kaya raya sombong menjadi pil pahit yang terpaksa kutelan. Cinta tanpa doa Ibu mengantarkanku pada sebuah kisah getir pernikahan. Dia menghilang tak berkabar, saat aku mengalami goncangan hidup yang tak ada henti-hentinya. Gagal menjadi anggota DPR, ditipu rekan bisnis, hingga dia pergi meninggalkanku
Aku kembali pulang ke Yogyakarta untuk bersimpuh di kaki Ibu, memohon ampun. Namun tanggapan hafa sinis dan seakan tak mau mengenal aku sebagai kakak sulungnya. Aku memaksanya untuk mengantarkanku pada ibu, dengan peluh air mata ia mengantarku pada sebuah tempat yang rimbun dengan banyak tumbuh pohon kaboja. Perasaanku hancur seketika, malaikat renta yang baik hati kini berada dibalik nissan bertuliskan Innalillahiwainnailaihirojiun, yang akan menjadikan penyesalanku seumur hidup. Maafkan anakmu yang tak tahu diri ini ibu. Doa selalu kupanjatkan untukmu ibuku. Tenanglah di surga, rumah paling abadi yang pantas kau tempati.