Salman membuat sebuah acara “Nonton Bareng” di Facebook dan mengundangku. Aku merasa sangat kurang pergaulan karena baru mengetahui keberadaan fitur ini sekarang. Memang aku sering mendengarnya, tapi aku tidak pernah ambil peduli tentang apa itu.
Ternyata fitur ini membuat kita bisa menonton bersama sebuah video yang diunggah ke Facebook. Orang-orang yang bisa menyaksikan video ini hanyalah mereka yang diundang oleh pemilik atau pengunggah video tersebut.
Dalam hal ini, Salman hanya mengundangku. Sehingga secara tidak langsung, kami seperti sedang menonton di sebuah bioskop, hanya berdua. Seolah bioskop ini kami sewa hanya untuk kami berdua.
Video yang diunggah oleh Salman sebenarnya adalah sebuah film berdurasi hampir dua jam. Film dokumenter tentang perjalanan ke Himalaya yang dilakukan oleh seorang travel writer.
Aku tidak tahu apakah yang dilakukan Salman ini legal ataukah dapat dikategorikan sebagai pembajakan. Saat ini aku tidak memikirkannya. Karena kuakui, video ini sangatlah bagus.
Ia menunjukkan perjalanan si pembuat mulai dari ia berangkat dari rumahnya, memasuki bandara, berada dalam pesawat, bahkan pemandangan di dalam dan ke luar pesawat pun disiarkannya.
“Lihat itu, lihat, Sari.” Salman menulis di kolom komentar.
“Ya, aku lihat.” Jawabku.
“Pemandangannya sangat indah.” Katanya lagi.
Aku berpikir apakah Salman belum pernah naik pesawat terbang sebelumnya. Tapi yang lebih lucu bagiku, di kolom komentar hanya ada kami berdua yang saling berbalas kalimat. Tak heran, karena hanya kami yang bisa melakukannya. Ini seperti ruang chat pribadi.
Usai video tersebut habis, Salman mengajakku melakukan panggilan video.