Cinta Corona

Rizki Ramadhana
Chapter #22

22

Aku tidak tahu apakah hari ini aku sedang PMS atau bagaimana, tapi rasanya yang ingin kulakukan hanyalah merajuk. Aku memang sudah lama tidak menyaksikan berita tentang Corona. Tapi aku tidak bisa menghilangkan kekesalanku akan virus ini.

“Aku mengutuk keberadaan virus ini!” kataku kepada Salman. “Dan juga orang-orang yang menyebarkannya!”

“Sayang,” jawab Salman. “Mereka yang menyebarkannya tidaklah berniat demikian. Bahkan itu terjadi tanpa mereka sadari. Kalau mereka punya pilihan, tentu mereka nggak akan melakukannya.”

“Tapi mereka menyebarkannya, dan membuat orang lain menderita.” Kataku.

“Bagaimana jika kita yang menjadi penyebar?” tanya Salman.

Aku terdiam dan merasa seperti tertohok oleh pertanyaannya.

“Sudahlah,” Kata Salman. “Pada dasarnya nggak ada orang yang berniat jahat. Bahkan virus ini pun nggak berniat jahat. Dia hanya ingin hidup melalui inang. Sayangnya, inang itu adalah manusia.”

“Maaf, kayaknya aku lagi PMS.” Kataku.

“Itu menjelaskan semuanya.” Salman tertawa kecil.

“Kok ketawa?” tanyaku.

“Nggak apa-apa, kadang PMS masing-masing orang itu beda. Ada yang merajuk, ada yang gampang nangis, dan lain-lain.” Jawabnya.

“Kok kamu tahu? Memangnya kamu pernah PMS?” aku sedikit kesal dengan sikapnya yang sok tahu.

“Adikku kan perempuan, sayang.” Jawabnya.

Lihat selengkapnya