Laju Bima dipaksa sekencang mungkin agar cepat dalam mancapai tujuan. Halimah sangat terkejut karena pertama kali selama dia kenal Fuadi, pertama kalinya dia melihat Fuadi dengan amarah yang sangat menggebu-gebu dan emosi yang sangat tidak stabil. Sepanjang perjalanan Fuadi dengan nada tinggi memaksa Bima untuk berkali-kali menambah kecepatan mobilnya. Bima menilik kecepatan mobilnya itu, dan ternyata berada di angka 150 kilometer perjam. Detak jantung Halimah seperti sedang diuji ketika menunggangi mobil dengan kecepatan itu.
Beberapa waktu lalu mereka mencari jawaban atas pertanyaan yang mengganggu pikiran mereka. Ketika Novi menceritakan semua yang telah terjadi kepada mereka, Fuadi secara tidak sadar terpancing emosinya. Dan ketika Novi selesai menceritakan hal tersebut, Fuadi dengan bergegas mengajak Nirmala untuk bertemu secara paksa dalam waktu dekat. Nirmala menerima ajakan tersebut dengan tanpa paksaan sedikitpun. Untuk Nirmala hal seperti ini sangat membantunya agar dapat memperbaiki komunikasi dengan Fuadi. Tetapi, Nirmala tidak mengetahui bahwa alasan Fuadi mengajaknya bertemu guna memaksa untuk menjelaskan apa yang diucapkan oleh Novi. Setelah mendengarkan Novi bercerita, pikiran Fuadi mulai menuduh-nuduh hal liar. Ketika emosi mendahului akal, maka segala yang benar akan salah.
Ketika sampai di tempat yang dijanjikan Fuadi langsung turun mendahului Bima dan Halimah. Dia bergegas masuk ke tempat tersebut. Mereka bertemu di kafe tempat mereka awal saling mengenal, berpacaran, dan kencan. Namun, ketika berpisah kafe ini gagal menjadi saksinya. Selepas Fuadi memasuki kafe tersebut, dia langsung menuju ke tempat duduk Nirmala yang sudah dia ketahui sebelum dia masuk ke kafe.
Ketika sampai dengan nafas yang tidak teratur dan dengan raut wajah yang tidak tersenyum seperti biasanya, Fuadi langsung melontarkan tuduhan-tuduhan yang baru saja dia dapatkan dari Novi.
“Hai Fu, Apa kabar?” Tanya Nirmala ketika melihat Fuadi datang menghampiri ke arahnya.
“Jelaskan dengan siapa engkau berselingkuh dan kenapa?” Tanya Fuadi dengan nada tajam dan memasang raut wajah yang tidak ramah. Disamping itu dari arah belakang Nirmala terlihat Halimah dan Bima sedang berjalan dengan santai. Rupanya mereka sengaja bersantai karena mengerti bahwa Fuadi hanya akan marah melalui ucapan dan tidak akan bertindak yang macam-macam.
“Selingkuh bagaimana? Tuduhan apa yang engkau lemparkan kepadaku?” Tanya kembali Nirmala ketika dituduh oleh sang mantan. Dengan raut wajah terkejut Nirmala termenung dalam diam memikirkan ucapan dari Fuadi. Seperti layaknya orang pada umumnya, ketika mendapatkan tuduhan begitu saja akan terasa mengejutkan. Dan rautnya seperti menahan rasa kecewa.