“Halo Ikrab.” Ucap Fuadi ketika menemukan Ikrab di taman tersebut.
“Eh ada Nirmala. Bagaimana juga kabarmu?” Ucap Fuadi kembali ketika dengan sengaja seolah pada awalnya tidak melihat Nirmala.
“Hai Fu, sedang apa engkau disini?” Tanya Nirmala yang terkejut dengan kehadiran mantan pacarnya disini.
“Aku sedang berjalan-jalan saja mencari kesegaran. Belakangan ini pikiranku sedang tidak kondusif.” Jawab Fuadi dengan menebarkan senyumannya seperti biasa.
Tidak lama kemudian kedua sahabatnya datang menghampiri Fuadi. Mereka semua pada akhirnya saling menyapa satu sama lain. Ikrab hanya terdiam, ketika Fuadi menyapa pun dia hanya melambaikan tangan saja. Dia seolah bandar narkoba yang tertangkap basah oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Menyerahkan diri begitu saja, karena tahu ketika mengelak pun dia tidak akan bisa lari.
Percakapan itu berjalan lancer. Fuadi sedari tadi banyak mencairkan suasana. Bima mengerti apa tabiat dari Fuadi melakukan hal ini, tetapi kembali lagi dia tidak ingin menjadi orang yang tidak berguna. Bima kembali melemparkan celotehannya, dan tidak disangka bahwa celotehan itu akan di balas tengil juga oleh Nirmala. Nirmala, Bima, Fuadi dan Halimah semuanya saling membicarakan hal-hal bodoh yang tidak berguna. Mereka mencairkan suasana agar tidak menegangkan. Hanya Ikrab seorang yang dari awal hingga percakapan berakhir tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Meskipun sudah beberapa kali dipancing oleh Fuadi dan Nirmala.