Cinta dalam Cerita

Sayidina Ali
Chapter #34

Bab 34 : Menyiksa Aura

“Bertemu lagi kita.” Nirmala membuka penutup mata Aura dengan sambutan.

“Ada apa lagi?” Aura meringkih kesakitan karena ulah dari Nirmala.

Pada saat perjalanan membawa Aura tadi, dia sempat sadarkan diri. Aura tersadar dari pingsannya itu, kemudian memberontak mereka. Itu membuat kendaraan yang melaju jadi tidak stabil. Namun sedikit hantaman di wajah Aura membuat dia kembali pingsan lagi. Hantaman yang sangat kencang.

“Masih bertanya ada apa!!” Nirmala kali ini sudah habis kesabarannya.

Nirmala kemudian melemparkan Aura ke sebuah kolam renang. Dia dipaksa berenang ke tepian oleh Nirmala. Aura sampai di tepian dan hendak naik, kemudian tangannya diinjak oleh Nirmala. Aura meringis kesakitan dan meminta tolong, “TOLONG!!!!”. Rupanya teriakan itu membuat Nirmala semakin marah. Dia kemudian menendang kepala Aura.

Tendangan keras membuat Aura terbentur oleh besi yang biasa digunakan untuk pegangan. Aura kemudian tidak sadarkan diri. Nirmala hanya berdiam menatapi Aura yang sudah semakin tenggelam. Dari kejauhan Ikrab yang melihat hanya bisa diam saja. Dia memang kasihan kepada Aura, namun dia tidak bisa melawan perintah Tuan Putri.

Setelah benar-benar tenggelam kemudian ada suara tembakan yang sangat keras sekali. Tembakan yang tepat mengenai kaki dari Nirmala. Itu adalah tembakan yang digunakan untuk melemahkan target agar tidak kabur. Nirmala langsung terjatuh, hanya saja dia masih sadarkan diri. Ikrab yang melihat kejadian itu langsung saja menekan tombol darurat.

Banyak yang berdatangan dan menolong Nirmala. Kemudian tangan Nirmala tiba-tiba saja diputar ke belakang. Nirmala kemudian di borgol. Yang datang bukanlah anak buahnya, melainkan seorang yang asing. Terlihat seperti polisi yang menyamar menjadi penjaga. Ikrab yang melihat langsung mengacungkan senjatanya, namun dia kalah cepat. Para pasukan lain bergerombol untuk mengepung Ikrab. Sepertinya rumah Nirmala saat ini sudah dikepung oleh pasukan bersenjata.

“Nirmala Birjaza Trisaktiwiguna, anda kami tangkap atas dugaan penculikan.” Seorang yang menangkapnya akhirnya menjelaskan.

“Turunkan senjata anda!!” Pasukan polisi kali ini berseragam lengkap menodong Ikrab yang hanya tinggal seorang.

Ikrab kemudian menjatuhkan senjatanya. Dia melemparnya sangat jauh. Kemudian Polisi langsung membekuknya. Ikrab kemudian di Borgol dan dibawa ke samping Nirmala. Ternyata bukan hanya itu, dari ruangan dalam Ayah Nirmala sudah dalam kondisi di borgol juga. Sepertinya ini adalah penangkapan berencana.

***

Semuanya ditangkap dan dibawa ke penjara sebagai tahanan. Aura juga sudah diangkut oleh tim Kesehatan yang datang. Sementara itu ketiga orang yang tadi ditahan oleh polisi sebagai saksi tidak diperkenankan untuk menemui semua tahanan yang ada. Tahanan ini belum dijatuhi hukuman tapi sudah terbukti melakukan tindakan penculikan. Aura kemudian dibawa ke rumah sakit agar bisa ditangani lebih lanjut.

Atas permintaan dari pihak kepolisian, atas nama Aura harus dilaporkan kepada orang tuanya. Fuadi saat ini hanya bisa berdiam diri melihat semua yang terjadi. Dia sempat terkejut saat tahu bahwa yang menculik adalah Nirmala. Namun dia belum tahu bahwa Nirmala punya rentetan kasus yang sangat banyak. Artinya hukuman sudah menanti dengan sangat besar. Dan penjara sudah melambaikan tangan untuk menyambut kedatangan Nirmala.

Lihat selengkapnya