“Katakan itu siapa?” Salah satu polisi meminta keterangan dengan jelas.
“Itu mantan pacar saya namanya Nirmala Pak.” Fuadi lantas menjawab pertanyaan tersebut.
Halimah terkejut mendengar jawaban itu. Betapa Fuadi sangat bangga mengakui Nirmala sebagai mantan kekasihnya. Halimah tentu saja memberikan kode kepada Fuadi dengan menendang kakinya. Fuadi sepertinya mengerti apa maksud Halimah.
“Teman pak, maksudnya.” Fuadi membenahi jawabannya sebelum timbul gelat tawa dari para anggota polisi.
Tingkah Fuadi justru membuat seisi ruangan tertawa. Keluguannya sangatlah membuat lelucon. Halimah dan Bima pun ikut menertawainya. Begitulah sikap Fuadi jika dihadapkan dengan sesuatu yang berkaitan dengan Nirmala.
“Memangnya ada apa dengan Nirmala pak?” Halimah bertanya karena rasa penasarannya sudah diujung tanduk.
“Berdasarkan CCTV yang dianalisa oleh tim kami, Nirmala dan Anjar telah terlibat beberapa kasus.”
“Hah!! Bagaimana mungkin pak?” Fuadi sangat terkejut mendengar pernyataan dari pak polisi.
“Benar. Bukan hanya itu. Tetapi saya tidak bisa memberitahunya sampai nanti dipersidangan.”
Fuadi yang terkejut tiba-tiba saja meninggalkan ruangan. Halimah dan Bima membuntutinya dari belakang. Saat ini Fuadi hanya duduk diam di ruang tunggu. Dia mencerna ucapan pak polisi tadi. Dia juga berusaha untuk menerima fakta bahwa Nirmala banyak terlibat dalam beberapa hal. Sampai-sampai dirinya sudah ditandai oleh pak polisi.
Ketika sedang duduk di ruang tunggu, tiba-tiba saja ada seorang yang menyuruh Fuadi untuk masuk. “Untuk yang bernama Fuadi, silahkan memasuki ruangan interogasi.” Dia kemudian memerintahkan Fuadi untuk masuk. Fuadi kemudian bangun dan berjalan mengikuti orang tersebut.
Setelah berada di ruang interogasi, pertama Fuadi digeledah dan semua alat yang berada di tubuhnya harus dilepas. Demi menjaga keamanan saat waktu interogasi. Fuadi terkejut karena protokol yang sangat ketat itu.
“Gelangnya tolong dilepas.” Pak polisi memerintahkan dengan lembut.
“Baik, pak.” Fuadi kemudian melepaskan gelang tersebut.
Setelah semua selesai, kemudian Fuadi siap untuk diberikan seungguk pertanyaan.
“Ananda Fuadi, apa benar anda punya hubungan dengan yang bersangkutan, Nirmala?” Kata seorang yang menginterogasi.
“Ya benar pak. Dua atau tiga tahun lalu saya pernah berpacaran dengannya. Kemudian satu tahun lalu saya diputuskan olehnya pak.” Fuadi menjawab pertanyaan dengan jawaban yang benar-benar jujur.
“Waduh, saya turut bersedih. Semasa pacarana dulu, apa yang bersangkutan pernah melakukan tindakan-tindakan yang mencurigakan?”
“Saya tidak merasakan apa-apa pak.”
“Eh, tapi dia pernah menghilang selama satu tahun tanpa kabar pak.” Fuadi kemudian melanjutkan bicaranya sebelum pak polisi memotongnya.
“Anda tahu kemana yang bersangkutan itu pergi?”